GRESIK, KOMPAS.com - Selain proses produksi, kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia merupakan prioritas bagi Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia.
Untuk terus mengupayakan kelancaran distribusi pupuk, Petrokimia Gresik menerapkan aplikasi digital pada pengelolaan pergudangan di gudang lini I. Yakni, Warehouse Management System (WMS), Digital Transport Management System (DTMS) dan Sistem Scheduling Truck Online (SISTRO).
Baca juga: Inovasi Pabrik Asam Fosfat Petrokimia Gresik untuk Dorong Industri Aluminium Nasional
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi ke berbagai daerah di Indonesia juga merupakan komitmen perusahaan yang dipimpin olehnya saat ini, dalam rangka membantu menjaga ketahanan pangan nasional.
Sebab melalui penyediaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi dengan prinsip enam tepat bagi para petani, Petrokimia Gresik yakin akan dapat membantu menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Yakni, tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis dan tepat waktu.
"Kami ingin terus memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi di berbagai lini berjalan dengan lancar, termasuk di gudang lini I. Sehingga kami dapat menyalurkan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia, yang menjadi wilayah tanggung jawab Petrokimia Gresik sesuai dengan regulasi," ujar Dwi Satriyo, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Petrokimia Gresik Yakin Penyaluran 3,87 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Tercapai
Adapun WMS merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan web, yang terintegrasi untuk pengelolaan pergudangan di gudang lini I Petrokimia Gresik. Aplikasi ini digunakan sebagai pencatatan aktivitas handling produk di gudang secara real time, dengan dilengkapi hardware berupa tablet, monopod dan action cam. Aplikasi ini membuat seluruh kegiatan yang berada di gudang lini I, dapat terpantau dan tersistem dengan baik.
"Selain semua proses pengelolaan pergudangan tercatat dan diawasi dengan sistem yang baik, dampak positif dari penerapan aplikasi ini di antaranya menyumbang penghematan sebesar Rp1,9 miliar per tahun bagi perusahaan. Menurunkan risiko kerusakan produk, sehingga pupuk yang diterima petani terjamin kualitasnya," kata Dwi Satriyo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.