Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Konsisten Implementasikan Sustainability Compass, Pupuk Kaltim Raih Proper Nasional Emas untuk Ke-6 Kalinya

Kompas.com - 30/12/2022, 08:50 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

“Keberhasilan (kami) pada kategori lingkungan yang telah diperoleh merupakan motivasi bagi kami untuk berinovasi dengan lebih baik lagi pada 2023. Inovasi ini tidak lain merupakan salah satu wujud partisipasi kami dalam mendukung pemerintah Indonesia mencapai net zero emission pada 2060,” terang Rahmad.

Berkat peran sejumlah pihak

Meski berbangga atas raihan prestasi yang didapat, Rahmad mengakui hal tersebut tak akan tercapai secara maksimal jika pihaknya tidak melibatkan dan memberdayakan sejumlah pihak, termasuk masyarakat.

Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen pihaknya menjaga kelestarian bumi.

“Sinergi bersama masyarakat memang menjadi kunci keberhasilan seluruh program pelestarian lingkungan hidup yang digagas PKT, termasuk pada tahapan Core Competency Knowledge Transfer. PKT telah berhasil mengikutsertakan komunitas setempat dalam upaya pemberdayaan lingkungan lewat Kilau Samudera,” tutur Rahmad.

Hingga saat ini, program Kilau Samudera berhasil mencapai luasan tutupan terumbu sampai 3.557 meter persegi (m2) dan peletakan media sebanyak 6.822 ea.

Dengan begitu, program Kilau Samudera telah mengubah perilaku nelayan PITRAL menjadi metode ramah lingkungan secara sistemik.

Selain itu, dalam aspek edukasi, program tersebut telah membantu pemerintah dalam mengaplikasikan kurikulum merdeka belajar.

“Implementasi inovasi sosial pada Kilau Samudera juga berhasil memberikan dampak signifikan yang terukur pada capaian nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebesar 3,72 dan nilai social return on investment (SROI) sebesar 1,83.

Baca juga: Bakal Melantai di BEI Tahun Depan, Pupuk Kaltim Targetkan Peningkatan Kapasitas Produksi

Selain terbukti sukses dari segi wellbeing dan society, program Kilau Samudera dikatakan Rahmad juga terbukti berhasil dalam aspek nature, yakni dengan capaian daya serap karbon sebesar 8,47 kilogram (kg) ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per hari dan dalam aspek economic yang diindikasikan dengan peningkatan pendapatan anggota yang mencapai nilai Rp 71.595.000 per tahun.

“Tak cuma berkat program Kilau Samudera, raihan Proper Nasional Peringkat Emas 2022 juga didukung program Konservasi Anggrek Hitam sebagai flora yang dikenal sebagai maskot Kalimantan Timur yang dilindungi dari kepunahan," katanya.

Program tersebut, tambah Rahmad, dilakukan dengan introduksi 135 tanaman di area konservasi HP01 yang ditetapkan sebagai area konservasi keanekaragaman hayati.

Selain itu, inovasi itu terbukti dapat meningkatkan kemampuan adaptasi anggrek hitam di area konservasi menggunakan pupuk hayati Ecofert dan kitosan cair yang merupakan hasil produk mitra binaan Pupuk Kaltim.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Proper adalah program pemerintah untuk penilaian terhadap kinerja lingkungan perusahaan atas upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan.

Baca juga: Sukses Terapkan Prinsip Industri Hijau, Pupuk Kaltim Raih Penghargaan dari Kemenperin

“Program ini bertujuan untuk mendorong pelaku usaha agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, terus berkembang, dan mengalami proses perbaikan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan di masyarakat. Tentunya, (proses perbaikan yang dijalankan perusahaan) harus sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan,” kata Siti.

Terkait pentingnya menjaga keberlangsungan lingkungan, Wakil Presiden RI Kiai Haji (KH) Ma'ruf Amin menjelaskan bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari banyak pihak untuk mewujudkan komitmen tersebut.

Apalagi, Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan target penurunan emisi sesuai yang ada pada Nationally Determined Contributions (NDC) menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Peningkatan target tersebut didasarkan pada beragam kebijakan nasional terkait perubahan iklim.

“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target tersebut. Dukungan multipihak dan multisektor dalam paradigma kolaborasi dan kerja sama, termasuk dari dunia usaha, sangat diperlukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Partisipasi aktif dunia usaha dalam aksi nyata mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan juga sangat dinantikan,” ujar Ma’ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com