Oleh: Muhrizal Sarwani dan Sumarjo Gatot Irianto*
KELANGKAAN pupuk sudah terdengar terjadi akhir November 2022. Petani berteriak menjerit melakukan demo. Salah satunya di Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, mereka meminta agar segera menyalurkan pupuk subsidi.
Padahal pertengahan November, melalui rilisnya, PT Pupuk Indonesia (PI) mengatakan siap menyalurkan pupuk subsidi sebesar 760.902 ton yang stoknya sudah tersedia di gudang-gudang PT PI dan siap didistribusikan ke seluruh distributor hingga kios resmi untuk melayani petani-petani yang terdaftar sesuai ketentuan pemerintah.
Secara rinci, stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari pupuk Urea sebanyak 445.691 ton dan pupuk NPK sebanyak 315.211 ton.
PT Pupuk Indonesia tercatat sudah menyalurkan sebanyak 6,217 juta atau 77,3 persen dari alokasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian.
Data penyaluran/penyerapan pupuk subsidi 2018-2021 dari Direktorat Pupuk dan Pestisida, Kementerian Pertanian (Kementan) memperlihatkan bahwa kenaikan permintaan pupuk subsidi mulai terjadi pada awal November dan akan mencapai puncaknya pada Desember-Januari.
Saat November, rata-rata serapan pupuk subsidi selama 2018-2021 sebesar 394.931 ton urea dan 214.985 ton NPK dengan penyerapan/penyaluran tertinggi terjadi pada 2018 sebesar 441.000 ton urea dan 245.000 ton NPK.
Pola penyerapan/penyaluran pupuk subsidi dari tahun ke tahun mengikuti pola tanam padi. Saat dimulainya tanam padi, maka penyerapan pupuk subsidi akan melonjak tinggi.
Hal ini wajar terjadi karena para petani padi sawah, yang mendominasi pengguna pupuk subsidi, sedang melakukan persiapan dan memulai tanam padi mereka atau yang umum dikenal dengan istilah musim tanam Oktober-Maret.
Pertanaman dimulai Oktober dan akan panen pada Maret. Musim berikutnya adalah musim tanam April-September.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.