Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Salurkan Sarana Rantai Dingin ke Sentra Produksi Pangan

Kompas.com - 30/12/2022, 18:30 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mendistribusikan sarana rantai dingin berupa cold storage, air blast freezer, dan reefer container, serta sarana pengering produk berupa heat pum dryer ke sentra produksi pangan di 8 provinsi.

Langkah tersebut merupakan bagian dari penguatan ekosistem pangan nasional dari sisi pengelolaan stok untuk menjaga ketersediaan dan pasokan pangan sepanjang musim.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya telah medistribusikan sarana rantai dingin dan pengering produk untuk memperpanjang umur simpan produk pangan ke Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Bapanas Sebut Harga Pangan Stabil

“Untuk Aceh kita telah serahkan cold storage dan heat pump dryer untuk mendukung sentra produksi bawang merah dan cabai di Kabupaten Pidie serta cabai di Kabupaten Aceh Besar. Begitu juga di Sumatera Barat diserahkan cold storage untuk mendorong pengembangan produksi bawang merah di Kabupaten Solok. Di Lampung diserahkan air blast freezer untuk mendukung penyimpanan daging sapi di Kabupaten Lampung Timur,” ujarnya dalam siaran persnya, Jumat (30/12/2022).

Sementara itu, di Jawa Barat sebagai salah satu sentra pangan nasional, Bapanas telah menyerahkan 6 unit sarana rantai dingin dan pengering produk, antara lain di sentra cabai dan bawang di Kabupaten Bandung serta daging ayam di Kabupaten Cianjur dan Ciamis.

“Di Pulau Jawa, sebagai sentra produksi pangan, kita salurkan 10 unit, 6 di Jawa Barat, 2 di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Brebes untuk komoditas bawang merah dan Kota Semarang untuk daging ayam, serta 2 unit lainnya di Kota Malang, Jawa Timur untuk komoditas bawang merah dan daging ayam,” jelasnya.

Baca juga: Daging Sapi Impor dari Brazil Datang, Bapanas Jamin Stok Aman untuk Nataru 2023


Untuk mendukung stok di wilayah Indonesia Timur, ia mengatakan, sarana rantai dingin Bapanas ditempatkan di Kabupaten Bima NTB sebagai sentra produksi bawang merah dan di wilayah Sulawesi Selatan, yaitu di Kota Makassar dan Kota Pare-pare sebagai sentra produksi daging sapi.

“Sarana ini kita salurkan kepada stakeholder pangan seperti pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan koperasi yang ada di masing-masing kabupaten/kota untuk dikelola,” ucapnya.

Walaupun masih jauh dari cukup, Arief menambahkan, melalui program ini Bapanas sudah memulai upaya peningkatan sarana untuk memperpanjang umur simpan produk. Ke depannya program ini akan terus didorong serta ditingkatkan pelaksanaannya.

“Tujuan utamanya memastikan setiap daerah sentra memiliki fasilitas penyimpanan pangan yang baik untuk memperpanjang masa simpan, kualitas serta menjaga stok dan kesetimbangan harga komoditas unggulan di wilayahnya,” ujarnya.

Baca juga: Bapanas Ungkap Penyebab Harga Telur Ayam Naik Jelang Nataru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti 'Fine'

Soal Toko Buku Gunung Agung, Kemenaker: Kalau Enggak Ada Mengadu, Berarti "Fine"

Whats New
[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

[POPULER MONEY] Ekspor Pasir Laut RI Dibuka, Singapura Paling Diuntungkan | Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Seri dan Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Whats New
RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

RI Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan IMO 2024-2025, Ini Logo dan Slogannya

Whats New
Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Ekspor Pasir Laut Dinilai Hanya Untungkan Pebisnis

Whats New
SPBU Pertamina 'Bersolek', Tersedia Bright Cafe hingga 'Jalur Cepat' Beli Pertamax dan Dex Series

SPBU Pertamina "Bersolek", Tersedia Bright Cafe hingga "Jalur Cepat" Beli Pertamax dan Dex Series

Whats New
BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

BSI Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 58,1 Triliun

Rilis
Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Tingkap Kepercayaan Masyarakat terhadap Bisnis di Indonesia Naik

Whats New
Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Wamen LH: Pengolahan Limbah Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Maju

Rilis
Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Sanksi Pelecehan Seksual di Tempat Kerja: Dipecat hingga Pidana

Whats New
Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Simak 5 Tips Hemat dalam Mengelola Keuangan

Earn Smart
Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Garuda Tiba-tiba Cetak Laba Jumbo Rp 57 Triliun, Kok Bisa?

Whats New
Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Harga BBM Vivo Turun, Simak Rinciannya

Whats New
Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Pemkot dan KSOP Kelas II Jayapura Dukung Operasional Terminal Peti Kemas Jayapura 24 Jam 7 Hari

Whats New
Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Ekonomi Digital Asia Tenggara Bisa Capai 1 Triliun Dollar AS, Ini Rintangannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+