JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak rekor penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tertinggi di tahun ini yakni 59 perusahaan tercatat.
Pencapaian ini merupakan yang tertinggi sejak swastanisasi BEI pada 1992. Selain itu, pencapaian ini juga merupakan IPO terbanyak di Kawasan ASEAN selama 4 tahun berturut-turut sejak 2019.
Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kinerja yang positif itu masih dapat ditingkatkan. Dia bahkan menantang BEI agar bisa mencapai 1.000 perusahaan tercatat dalam waktu dekat.
Baca juga: Tutup Perdagangan BEI 2022, Maruf Amin: Saya Harap Kinerja Pasar Modal Tumbuh Positif pada 2023
Adapun sampai saat ini total perusahaan tercatat di BEI mencapai 825 perusahaan dengan total penggalangan dana IPO saham mencapai Rp 33,06 triliun.
"Jumlah yang sudah IPO 825 perusahaan. Saya selalu meng-encourage kapan tembus 1.000 pak?" ujarnya saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat (30/12/2022).
Sebab menurut bendahara negara ini, BEI bisa mendekati angka 1.000 perusahaan tercatat dengan cepat lantaran saat ini jumlah perusahaan yang mengantre di pipeline BEI masih ada sekitar 40 perusahaan.
"Saya rasa harus di-encourage terus ya Pak Inarno (Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan). Saya rasa masih akan bisa kita tingkatkan terus," ucapnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Lebih Susah Beli Sukuk Ritel daripada Tiket Blackpink
Saat ini, jumlah investor di pasar modal Indonesia tembus 10.306 investor, meningkat 37,6 persen dibandingkan 2021. Dari total investor tersebut, 81,2 persennya merupakan kalangan muda dengan usia di bawah 40 tahun.
Jumlah investor ini meningkat hampir 9 kali lipat dibandingkan 2017. Selain itu, lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel juga turut berdampak terhadap dominasi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 44,9 persen.
"Ini adalah merupakan gambaran yabg luar biasa," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Sri Mulyani: Dalam Ekonomi Peran Perempuan Semakin Dikenali dan Diakui
Sebagai informasi, aktivitas pasar modal sepanjang tahun 2022 bertumbuh secara positif. Hal ini tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat 4,09 persen secara tahunan ke level 6.850,52 pada 28 Desember 2022.
Pertumbuhan IHSG tersebut bahkan sempat menembus rekor baru, yakni pada level 7.318,016 pada 13 September 2022.
Sementara itu, kapitalisasi pasar pada 28 Desember 2022 mencapai Rp9.509 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 yakni Rp 8.256 triliun, dan juga sempat menembus rekor baru sebesar Rp 9.600 triliun pada 27 Desember 2022.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Anggaran Insentif Kendaraan Listrik Bakal Masuk APBN 2023
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.