Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

2023, Tantangan Resesi Ekonomi Dunia

Kompas.com - 02/01/2023, 06:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SALAH satu topik penting bagi pengambil keputusan ekonomi dan dunia usaha saat ini adalah prospek resesi ekonomi tahun 2023. Dalam situasi saat ini, banyak analisis keuangan dunia masih ragu-ragu dan bertanya, akankah resesi dunia akan terjadi atau tidak?

Sejauh ini, jawabannya adalah cenderung mengiyakan. Meskipun data ekonomi beragam yang mencakup perlambatan pertumbuhan ekonomi, kecenderungan inflasi, penurunan indeks produksi manufaktur, ketersedian lapangan pekerjaan, dan lain-lain belum tampak tanda-tandanya secara serius.

Para analisis belum sepenuhnya yakin bahwa dunia berada di wilayah resesi yang dalam.

Para analisis investasi dunia belum sepenuhnya menyampaikan berita lebih buruk dalam hal proyeksi ekonomi.

Beberapa contoh yang membuat masih adanya keraguan adalah kepercayaan konsumen yang tetap cukup tangguh selama beberapa bulan terakhir, dan pasar tenaga kerja yang masih cukup kuat.

Artinya, masih ada ketidakpastian tentang kapan resesi akan melanda.

Beberapa analis memperkirakan bahwa kita akan dapat menghindari resesi sama sekali, yang lain mengatakan bahwa resesi sudah dekat, dan bahkan jenis resesi sedang diperdebatkan.

Analisis mengenai resesi ekonomi dunia saat ini masih terbatas pada proyeksi yang diberikan oleh lembaga ekonomi dunia, para analisis investasi, dan indeks kepercayaan para investor dengan data per kuartal III 2022.

Prediksi resesi 2023

Para pelaku bisnis sering sinikal terhadap proyeksi ekonomi dari para ahli ekonomi. Jika ada tiga ekonom dalam satu ruangan, maka kemungkinan besar kita akan memperoleh empat pendapat.

Karena sistem keuangan dan ekonomi kita sangat kompleks, sangat sulit bagi ahli ekonomi untuk secara akurat memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan.

Secara konsensus, para ahli termasuk lembaga dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan tahun 2023 akan sulit dan prediksi pertumbuhan melambat hingga kontraksi ekonomi di sepertiga negara dunia.

Menurut IMF, proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 2,7 persen diharapkan tahun ini. Proyeksi itu turun dari pertumbuhan 6 persen yang dialami tahun 2021 dan 3,2 persen untuk tahun 2022.

“Ini adalah kinerja pertumbuhan ekonomi terlemah sejak 2001, di luar fase akut pandemi COVID-19 dan krisis keuangan global 2008," menurut IMF.

Bagi dunia, cerminan "perlambatan yang signifikan" untuk ekonomi pada negara terbesar karena produk domestik bruto (PDB) Amerika berkontraksi pada paruh pertama tahun 2022.

Kondisi ini diikuti oleh kontraksi kawasan Euro pada paruh kedua tahun 2022, dan wabah COVID-19 yang berkepanjangan dan lock-down di Tiongkok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com