Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Rendah dari Realisasi 2022, Target Penghimpunan Dana di Pasar Modal Hanya Rp 170 Triliun pada 2023

Kompas.com - 03/01/2023, 08:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 170 triliun sepanjang 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengakui target tersebut memang lebih rendah dari realisasi penghimpunan dana di pasar modal pada 2022 yang mencapai Rp 267,73 triliun.

Pasalnya, di tahun lalu, pasar modal telah kedatangan 71 emiten baru yang menjadi rekor tertinggi jumlah emiten baru.

Baca juga: Tutup Perdagangan BEI 2022, Maruf Amin: Saya Harap Kinerja Pasar Modal Tumbuh Positif pada 2023

Sementara tahun ini, di pipeline baru ada 58 perusahaan yang akan tercatat di pasar modal, dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp 54,47 triliun.

"Kalau dibandingkan dengan 2022, 2022 memang extraordinary cara pencapaian 2022 itu. Tetapi apabila kita keluarkan yang outliers yang seperti misalnya GOTO atau yang lain-lain itu memang tetap kita ada growth positif tetapi memang kira-kira ya berimbang lah antara target 2022 dan 2023," ujarnya saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Desember 2022, Senin (2/1/2023).

Secara keseluruhan di pipeline terdapat 84 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 81,41 triliun, termasuk dari rencana penawaran umum perdana (IPO) dari 58 perusahaan.

Melansir laman e-ipo.co.id, saat ini terdapat 6 perusahaan yang tengah melaksanakan penawaran awal atau offering, yaitu PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE), dan PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT).

Selain IPO, ada juga rencana 10 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai Rp 14,28 triliun, 7 Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) senilai Rp 7,21 triliun, dan 9 Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS senilai Rp 5,45 triliun.

Baca juga: Sudah Tembus 10 Juta, Investor Pasar Modal Diproyeksi Tumbuh 30 Persen di 2023

Kinerja pasar modal pada 2022

Pasar saham hingga 30 Desember 2022 melemah 3,26 persen month to date (mtd) ke level 6.850,62 dengan non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 20,91triliun mtd. Secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 4,09 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp60,58 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,82 persen mtd dan 3,60 persen ytd ke level 344,78. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor nonresident tercatat sebesar Rp 236,57 miliar mtd atau Rp199,51 miliar ytd.

Di pasar surat berharga negara (SBN), non-residen mencatatkan inflow Rp 25,43 triliun mtd sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 6,24 basis poin (bps) mtd di seluruh tenor.

Secara ytd, yield SBN telah meningkat rata-rata sebesar 51,30 bps di seluruh tenor dengan non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp 128,98 triliun.

Lebih lanjut, kinerja reksa dana mengalami penurunan tercermin dari penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar 1,47 persen mtd di Rp 504,62 triliun dan tercatat net redemption sebesar Rp 760 miliar mtd. Secara ytd, NAB turun sebesar 12,76 persen dan masih tercatat net redemption sebesar Rp 79,11 triliun.

Minat untuk penghimpunan dana di pasar modal hingga 30 Desember 2022 masih terjaga tinggi, yaitu sebesar Rp 267,73 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 71 emiten.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 14 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 337 Penerbit, 136.779 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp721,84 miliar.

Pada tahun 2022, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10,31 juta investor yang merupakan milestone baru bagi industri pasar modal. Dukungan kemudahan masyarakat mengakses instrumen pasar modal dan perluasan kanal distribusi terutama secara digital mendukung lonjakan pertumbuhan investor sebesar 37,68 persen yoy.

Baca juga: BEI Catat Investor Tumbuh 37,5 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 9.529 Triliun di 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com