Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 16:32 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah analis memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cenderung menguat pada awal 2023. Ini tidak terlepas dari sentimen dari semangat awal tahun investor atau January Effect.

Seiring dengan optimisme tersebut, sejumlah sektor saham menjadi menarik untuk dicermati oleh investor pada awal 2023. Apalagi, pada Desember 2022 sejumlah sektor saham mengalami koreksi secara bulanan.

Research Analyst Infovesta Kapital Adivosori Arjun Ajwani mengatakan, pada Desember 2022 saham-saham yang berasal dari sektor energi dan perbankan mengalami koreksi secara bulanan. Koreksi terjadi setelah pada awal Desember sejumlah saham sektor tersebut mencatatkan koreksi signifikan.

Baca juga: 10 Saham dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar hingga Pengujung 2022

"Saham perbankan top 4 mencapai harga all time high di awal pekan bulan Desember dan setelah itu investor mulai profit taking dan sahamnya mengalami koreksi harga," ujar dia, kepada Kompas.com, Selasa (3/1/2023).

Selain saham-saham perbankan, saham emiten dengan kapitalisasi pasar besar yang berasal dari sektor energi seperti ADRO dan PGAS juga mengalami koreksi secara bulanan. Melihat koreksi tersebut, Arjun menilai, emiten sektor perbankan dan energi menjadi menarik untuk dicermati.

Pasalnya, saham-saham dari sektor tersebut memiliki fundamental yang baik. Oleh karenanya, potensi rebound menjadi terbuka pada awal tahun ini.

"Menurut Saya semua ini bisa mengalami rebound pada Januari karena fundamentalnya untuk emiten tersebut solid," kata dia.

Baca juga: 10 Saham Paling Banyak Dilepas Asing pada Perdagangan Perdana 2023


Praktisi sekaligus Founder WH Project William Hartanto bilang, emiten-emiten perbankan besar memang patut untuk dicermati. Maklum saja, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI berkontribusi besar menggerakan IHSG.

Selain saham sektor perbankan, sektor saham rekomendasi William pada bulan ini ialah saham dari sektor telekomunikasi dan industri minyak kelapa sawit atau CPO. Ia juga merekomendasikan saham dari sektor otomotif.

"Untuk energi menurut saya ada potensi jenuh karena penguatan yang terjadi sejak 2021 jadi jika memungkinkan, rekomendasinya terhadap sektor ini adalah sell on strength," ucapnya.

Baca juga: Perppu Cipta Kerja, antara Keyakinan Pemerintah dan Nasib Buruh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

RI Butuh 2.000 Jaksa, Alumni Fakultas Hukum UGM Didorong Ikut Seleksi CASN Kejaksaan

RI Butuh 2.000 Jaksa, Alumni Fakultas Hukum UGM Didorong Ikut Seleksi CASN Kejaksaan

Whats New
Kereta Cepat RI Dinamai Whoosh, Menhub: Lebih Bagus Dibanding Shinkansen dan TGV

Kereta Cepat RI Dinamai Whoosh, Menhub: Lebih Bagus Dibanding Shinkansen dan TGV

Whats New
IHSG Bakal Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Minat Motor dan Sepeda Listrik Melonjak, Produsen United Bike Bakal Ekspansi Pabrik

Minat Motor dan Sepeda Listrik Melonjak, Produsen United Bike Bakal Ekspansi Pabrik

Whats New
Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen   

Bappenas: Dalam 5 Tahun Terakhir, Biaya Logistik RI Turun 40 Persen  

Whats New
8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

8 Kesalahan Menjalankan Bisnis Franchise yang Perlu Dihindari

Smartpreneur
Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Pastikan Kelancaran Proses Seleksi CASN, BKN Sediakan 3 Layanan Helpdesk

Whats New
Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Segini, Modal Buka Usaha Keripik Singkong

Smartpreneur
Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Tanpa Uang Muka, Gen Z Sekarang Bisa Cicil Rumah Lewat BTN

Whats New
Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Wall Street Berakhir Merah, Kekhawatiran Suku Bunga Tinggi Jadi Sebabnya

Whats New
China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

China Setop Ekspor Dua Komoditas Bahan Baku Cip Komputer dan Panel Surya

Whats New
Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Pemerintah Pilih Whoosh untuk Nama Kereta Cepat RI, Ini Maknanya

Whats New
BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

BI Buka-bukaan Dampak Krisis Properti China ke Perekonomian

Whats New
Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Ada Kazakhstan dan UEA, Otorita IKN Sudah Terima Lebih dari 290 Surat Minat Investasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com