JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengimbau seluruh maskapai penerbangan nasional dan internasional selalu mematuhi prosedur dan aturan sesuai Undang-Undang yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan bersama, terutama wisatawan.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan miskomunikasi internal di kantor pusat Jetstar Melbourne.
Penerbangan JQ35 dari Melbourne ke Denpasar pada 27 Desember 2022 lalu diputuskan untuk return to base. Hal ini karena pesawat berangkat tanpa persetujuan penerbangan atau flight approval yang diperlukan untuk tiba di Denpasar.
Baca juga: Sandiaga Uno: Tingkat Keterisian Hotel di Destinasi Wisata Unggulan Capai 100 Persen saat Nataru
“Saat ini Jetstar sedang me-review secara menyeluruh mengenai kejadian tersebut dan akan menerapkan prosedur untuk mencegah hal ini terulang lagi. Kemenparekraf juga mengingatkan kepada para maskapai untuk tertib mematuhi prosedur dan aturan yang berlaku. Peraturan harus ditegakkan demi keselamatan kita bersama,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (3/1/2022).
Apabila seluruh prosedur dan aturan yang berlaku ini dipatuhi oleh seluruh maskapai penerbangan, maka akan sangat membantu target kinerja Kemenparekraf dalam mencapai 3,5-7,4 juta wisatawan mancanegara di tahun 2023 dan 1,2-1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.
“Dan Bali sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia diharapkan dapat menopang target tersebut dengan jumlah kunjungan wisman sebesar empat juta di tahun 2023,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Uno Yakin Pencabutan PPKM Bakal Genjot Minat Pariwisata
Ia juga mengapresiasi kinerja otoritas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, karena sudah memberikan pelayanan yang prima kepada wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia.
Seperti telah diberitakan, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan mengatakan, peristiwa pesawat Jetstar Airways JQ035 yang putar balik ke Melbourne terjadi karena masalah dari pihak Jetstar.
"Ini disebabkan adanya persyaratan yang belum dipenuhi oleh internal maskapai untuk dapat melanjutkan penerbangan ke Indonesia," ujar Handy, dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/12/2022).
Pihak manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai, kata dia, memastikan telah memberikan layanan semestinya kepada seluruh penumpang Jetstar Airways
Solusinya, sebagian penumpang pesawat Jetstar dialihkan ke penerbangan Virgin Australia dan Qantas.
Sebagian penumpang lainya ada yang bemalam di hotel dan sudah ditanggung oleh pihak maskapai penerbangan.
Setelah kejadian tersebut, maskapai penerbangan Jetstar Airways kemudian kembali menerbangkan pesawat tersebut dari Melbourne menuju Bali sebagai extra flight JQ1035 pada Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Bakal Terhubung Jalan Tol, Sandiaga Genjot Pariwisata di Bali Bagian Barat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.