Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Rahardjo
Komisaris Utama L&G Risk Solution

S2 Magister Manajemen UGM Yogjakarta (2007); The Chartered Insurance Institute College of Insurance London-UK (1998); Insurance Associateship The Institute Insurance of New Zealand (1997).
Kolumnis, Saksi Ahli litigasi perasuransian, narasumber media cetak nasional, online, elektronik, dan WEBINAR isu perasuransian.
Komisaris Utama L & G Risk Services (2006–sekarang).
Penerima penghargaan 10 Tokoh Asuransi di bidang edukasi dan literasi oleh STMA Trisakti 2022.
Pendiri KUPASI (Komunitas Penulis Asuransi Indonesia)
Penulis buku Tetralogi ROBOHNYA ASURANSI KAMI – Wanaartha Life (2023); Kresna Life (2021); Jiwasraya (2020); Bumiputera (2020)

Urgensi Transformasi Asuransi

Kompas.com - 04/01/2023, 09:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

1. Top line to bottom Line

Selama ini bisnis asuransi banyak diukur dari perolehan premi asuransi yang berhasil dibukukan sebagai penjualan (top line oriented). Sejumlah rating asuransi oleh media keuangan menggunakan kategori premi bruto sebagai dasar pemeringkatan.

Baca juga: Mencari Jalan Terang Inklusi Keuangan Industri Asuransi

Sangat sedikit perhatian asuransi pada perolehan laba (bottom line oriented) . Dengan orientasi pada perolehan premi sebanyak-banyaknya terkandung biaya akuisisi atau komisi yang besar diberikan kepada pihak ketiga sebagai sumber bisnis atau agen asuransi.

Hal ini tampak pada rasio BOPO (biaya operasional pendapatan operasional ) asuransi umumnya lebih besar dibandingkan dengan rasio BOPO industri keuangan lainnya misalnya perbankan.

Merujuk data perbankan per Mei 2021, perbankan Indonesia dapat dikatakan masih cukup efisien, ditandai dari rasio BOPO yang berada pada level 85,49 persen. Tingkat efisiensi ini membaik ketimbang awal pandemi yaitu Maret 2020 yang berada pada level 88,70 persen, dibandingkan BOPO rata-rata bank di negara ASEAN berkisar 40 – 60 persen.

Data riset sebuah media atas neraca publikasi asuransi 2021 menunjukan rasio beban (klaim, usaha, dan komisi) terhadap pendapatan premi neto asuransi umum rata-rata tercatat sebesar 107 persen dan asuransi jiwa rata rata 118, 02 persen.

Indikator rasio beban digunakan untuk mengukur efisiensi core business asuransi. Secara umum dapat dikatakan, makin kecil angka rasionya, semakin bagus karena operasional perusahaan lebih efisien.

Rumusnya adalah beban klaim ditambah komisi, ditambah beban usaha, dibagi pendapatan premi neto, dikalikan 100 persen. Rasio terbaik di bawah 100 persen.

2. Cash flow underwriting to prudent actuarial underwriting

Dorongan kompetisi yang ketat di pasar asuransi membuat perusahaan asuransi kerap abai pada proses akseptasi underwriting penilaian risiko yang didasarkan statistik aktuarial.Perusahaan lalu hanya mengejar perolehan cash flow pendapatan premi.

Cash flow underwriting ditandai dengan penetapan harga atau pricing yang tidak memadai, pencadangan yang tidak tepat dan terms and conditions yang sangat longgar dan agresif (Delil Khairat, 2022 )

3. Overseas placement to domestic placement

Undang-Undang Perasuransian mengatur, obyek asuransi di Indonesia hanya dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah di Indonesia dan penutupan obyek asuransi tersebut harus memperhatikan optimalisasi kapasitas perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, perusahaan reasuransi syariah dalam negeri.

Guna mengimbangi kebijakan tersebut, pemerintah dan atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan upaya untuk mendorong kapasitas asuransi dan reasuransi dalam negeri. Peraturan tersebut tertuang dalam POJK Nomor 39 /POJK.05/2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2015 Tentang Retensi Sendiri Dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri. Bahwa perusahaan asuransi wajib memperoleh dukungan reasuransi seratus persen dari reasuradur dalam negeri untuk pertanggungan yang memiliki risiko sederhana.

Namun acapkali perusahaan asuransi justru mendahulukan penempatan risiko di luar negeri daripada di dalam negeri. Akibatnya telah lama kita ketahui terjadi pelarian devisa asuransi ke luar ngeri dengan akibat terjadinya defisit neraca pembayaran asuransi kita dengan luar negeri karena kecilnya claim recovery diperoleh dari luar negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com