JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten bank, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), optimistis laba bersih perusahaan dapat tumbuh signifikan sepanjang tahun 2022. Ini didukung oleh berbagai upaya yang telah dilakukan perusahaan, mulai dari perbaikan struktur dana hingga perbaikan kualitas kredit.
Bank spesialis pembiayaan properti itu menargetkan, laba bersih pada 2022 mencapai Rp 3 triliun. Ini lebih tinggi 26,58 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 2,37 triliun, dan juga lebih tinggi dari proyeksi konsensus analis sebesar Rp 2,8 triliun.
Mengacu kepada dokumen laporan keuangan bulanan perusahaan, hingga November 2022 BTN telah membukukan laba bersih sebesar Rp 2,79 triliun. Realisasi ini melesat 41,51 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun.
Baca juga: Lakukan Banyak Perubahan, Bos BTN: Laba Tahun Ini Paling Tinggi Bahkan dari Sebelum Pandemi
Selain laba yang tembus Rp 3 triliun, Wakil Direktur BTN Nixon L.P Napitupulu mengatakan, aset bank diperkirakan akan tembus Rp 400 triliun. Adapun hingga November, aset BTN telah menembus Rp 397,51 triliun.
“Ini sejarah buat BTN, di mana efisiensi biaya dana bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 bakal tembus Rp 400 triliun dengan penyaluran kredit mencapai Rp 300 triliun," ujarnya, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Salah satu penopang utama laba bersih, Nixon menambah, adalah keberhasilan manajemen menurunkan biaya dana secara signifikan. Langkah itu dilakukan dengan memperbanyak porsi dana murah (current account saving account/CASA) melalui inovasi digital.
Selain mengubah struktur biaya dana, perusahaan juga melakukan perbaikan fundamental dengan memperbaiki kualitas kredit. Ini dilakukan melalui beberapa langkah, mulai dari menjual atau mengalihkan kredit macet senilai Rp 1 triliun, yang kemudian hasilnya manajemen dapat menurunkan biaya pencadangan dan meningkatkan kemampuan menyalurkan kredit baru.
Kedua, kembali ke khittah sebagai bank penyalur kredit rumah. Nixon menjelaskan, manajemen belajar banyak dari kekeliruan membiayai proyek apartemen. Segmen ini bukanlah bisnis utama BTN.
"Keahlian kami di pembiayaan rumah tapak. Potensi pasarnya bukan hanya sangat besar, juga menjanjikan margin tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menciptakan inovasi tapi tetap dalam konteks pembiayaan rumah tapak,” tuturnya.
Ada beberapa inovasi yang ditempuh manajemen. Antara lain meluncurkan KPR dengan skema rent to own untuk menggarap pasar milenial dan pasangan mudah, memberikan top up loan untuk debitur eksisting hingga menyalurkan kredit berbasis ekosistem dengan menggandeng digital platform yang fokus pada pemenuhan kebutuhan rumah.
Baca juga: Siasati Nasabah Lari ke Pinjol, BTN Perkuat Pasar di Market Top Up Pinjaman
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.