Belakangan, setelah estafet Wali Kota Surakarta beralih ke Gibran Rakabuming Raka, kini usulan pembangunan jalan lingkar luar berubah menjadi jalan tol.
Baca juga: Khrushchyovka, Cara Uni Soviet Sediakan Rumah Murah bagi Warganya
Putra sulung Presiden Jokowi itu menilai pembangunan jalan tol lingkar luar cukup penting. Ia menyebut tingkat kemacetan lalu lintas di Kota Surakarta sudah cukup tinggi. Apalagi, pembahasan mengenai infrastruktur itu telah berlangsung cukup lama.
Terkait adanya penentangan Tol Lingkar Selatan Solo dari daerah lain, Gibran mengaku terbuka untuk menerima masukan.
”Lihat saja, Solo ini sudah hampir tidak bisa bergerak. Lalu lintasnya stuck (macet parah). Itu urgensinya jalan lingkar,” kata Gibran.
Gibran menyebut, keberadaan jalan Tol Lingkar Selatan Solo akan berdampak signifikan terhadap kondisi lalu lintas di kotanya.
Baca juga: Mengapa Uni Soviet dan Komunis Identik dengan Palu Arit?
Di sisi lain, terurainya kemacetan juga akan memudahkan distribusi barang antar daerah. Sebab, kendaraan angkutan barang yang selama ini tersendat sewaktu melintas di pusat kota, bisa langsung melewati jalan Tol Lingkar Solo tanpa hambatan.
Jika Tol Lingkar Selatan Solo ini terealiasi, maka Kota Solo sepenuhnya akan dikelilingi jalan tol. Di sisi Selatan, saat ini sudah beroperasi Tol Solo-Ngawi yang merupakan bagian dari ruas Tol Trans Jawa.
Di sisi sebelah Barat Kota Solo, juga sedang dikebut pembangunan Tol Solo-Yogyakarta. Sementara jika jadi dibangun, Tol Lingkar Selatan Solo akan memagari Kota Solo dari sisi Selatan.
Secara fungsi, Tol Lingkar Selatan Solo serupa dengan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang berguna memecah kepadatan lalu lintas dan membuka akses kawasan pinggiran Ibu Kota.
Bak jalan tembus, Tol Lingkar Selatan Solo ini akan menyambung ruas Tol Solo-Ngawi yang terletak di Kabupaten Karanganyar langsung menuju ke Tol Solo-Yogyakarta di wilayah Kabupaten Klaten.
Baca juga: Berapa Jumlah BUMN di China dan Mengapa Mereka Begitu Perkasa?
Tol Lingkar Selatan Solo akan memudahkan akses pengguna tol yang berasal dari arah Jawa Timur untuk menuju Yogyakarta atau sebaliknya, dengan begitu tak harus memutar melalui Kartosuro.
Keberadaan Tol Lingkar Selatan Solo juga akan mempercepat akses menuju tol Trans Jawa dari wilayah seperti Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, maupun Karanganyar.
Beberapa daerah yang akan masuk lintasan Jalan Tol Lingkar Selatan Solo yakni Kabupaten Sukoharjo meliputi kecamatan Gatak, Mojolaban, Grogol, Bendosari, dan Nguter.
Sementara di Klaten, Tol Lingkar Selatan Solo melintasi Kecamatan Delangu, Polanharjo, Ngawen, Karangnongko, Jogonalan, dan Karangnom.
Baca juga: Kontraktor Proyek Kereta Cepat Didominasi Perusahaan China
Sementara di Kabupaten Karanganyar setidaknya tiga kecamatan terdampak Tol Lingkar Selatan Solo antara lain Tasikmadu, Kabakkramat, dan Jaten.
Bak dua mata pisau, selain memudahkan akses, namun Tol Lingkar Selatan Solo akan mengorbankan lumbung padi yang tergolong LSD, mengingat produktivitas gabah di tiga kabupaten itu sangat besar.
Bahkan di beberapa lokasi, panen padi bisa dilakukan 3 kali dalam setahun dengan produktivitas tinggi dan menjadi penyangga lumbung pangan nasional.
Pembangunan Tol Lingkar Solo juga dikhawatirkan akan semakin mempercepat masifnya alih fungsi sawah untuk kawasan peruntukan industri dan perumahan di tiga kabupaten bekas Karesidenan Solo tersebut.
Artikel ini bersumber dari pemberitaan di Harian Kompas berjudul "Rencana Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Solo Ditentang Bupati Klaten".
Baca juga: Daftar UMR Semarang 2023 Terbaru, Kota dan Kabupaten Semarang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.