Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah Saing dengan SPBU Asing Diduga Jadi Alasan Pengusaha "Ramai-ramai" Jual Pom Bensin Pertamina

Kompas.com - 05/01/2023, 21:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comRamai usaha pom bensin atau SPBU Pertamina di Jabodetabek dijual oleh pemiliknya. Fenomena ini dinilai terjadi karena kalah saing dengan SPBU asing, munculnya kendaraan listrik, hingga minimnya profit yang dihasilkan.

Ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengungkapkan, meskipun kepastian pasar cukup besar, namun biaya operasional termasuk pajak penjulan cukup tinggi, terutama di kawasan tertentu.

Hal inilah yang menyebabkan fenomena pom bensin Pertamina marak dijual.

Baca juga: Pertamax Turun, Cek Harga BBM di SPBU Pertamina, Vivo, BP-AKR, dan Shell

Profit minim

“Fenomena itu menurut saya, memang karena margin atau profit dari bisnis SPBU eceran itu kecil sekali itu. Meskipun ada kepastian pasar yang cukup besar, biaya operasionalnya termasuk pajak penjualan, PBB-nya cukup tinggi. Sehingga makin memperkecil profit,” kata Fahmy kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Fahmy juga mengungkapkan, kawasan strategis di kota besar, seperti Jakarta dinilai kalah saing dengan SPBU asing. Hal ini termasuk servis yang lebih baik pada SPBU asing, dibandingkan dengan SPBU Pertamina.

“Saya menduga, SPBU Pertamina kalah saing dengan SPBU asing, apalagi kalau posisinya berdekatan dengan SPBU asing, karena servis SPBU asing lebih baik, jadi konsumennya berpindah,” ungkap dia.

Baca juga: Minat Bangun SPKLU? Ini Daftar Paket yang Ditawarkan PLN

Tangkapan layar SPBU dijual di marketplaceKompas.com/Ahmad Naufal Dzulfaroh Tangkapan layar SPBU dijual di marketplace

Soal pelayanan

Adapun yang perlu menjadi bahan perhatian terkait dengan service, mencakup dari segi kecepatan, ketepatan jumlah yang dibeli, hingga dari segi kualitas.

Walau demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa SPBU Pertamina memiliki jumlah yang lebih banyak, dibanding SPBU asing.

“Pertamina harus lebih baik, kalau tidak itu pasti kalah bersaing, meskipun harganya sama. Orang akan cenderung memilih SPBU asing, tapi kan SPBU asing belum sebanyak milik Pertamina, itulah yang menyebabkan Pertamina (mungkin) kurang mensyaratkan service yang standar,” tambahnya.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Franchise SPKLU untuk Badan Usaha

Peralihan ke kendaraan listrik

Di sisi lain, Fahmy juga menyoroti potensi peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Ini juga dinilai menjadi sunset bagi bisnis SPBU Pertamina, dimana akan ada banyak masyarakat yang beralih dari menggunakan BBM ke listrik.

“Kedepan, SPBU itu juga akan memasuki sunset industri, akan kenggelam jika komunitas mobil listrik semakin besar, dan mereka banyak yang beralih ke mobil listrik. Sehingga penjualan di SPBU semakin berkurang,” tegas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com