JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi emas diprediksi bakal moncer di tahun ini. Pasalnya logam mulia seperti emas akan menjadi incaran investor lantaran dapat menjadi pelindung nilai atau hedging aset dari inflasi yang makin liar.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dengan kondisi ekonomi global yang diperkirakan masih dihantui resesi, maka emas menjadi instrumen investasi safe haven.
Bahkan emas tidak hanya akan diminati oleh para investor tetapi bank sentral di banyak negara saat ini juga sudah mulai menumpuk cadangan emas.
"Semakin besar ancaman resesi maka semakin menarik emas sebagai safe haven," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Harga Emas Antam Naik Rp 10.000 Jadi Rp 1.032.000 Per Gram
Dengan melonjaknya minat emas di dunia, dia memperkirakan harga emas di tahun ini akan mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 1,6 juta per gram.
"Akan ada booming emas. Sebelumnya pada 2022 terjadi fenomena super dollar AS dimana dollar AS diminati sebagai safe haven. Tahun 2020-2021 adalah booming aset kripto sebagai safe haven. Namun, dollar akan segera berganti ke emas sebagai instrumen paling diminati," jelasnya.
Baca juga: Simak 4 Tips Investasi Emas untuk Investor Pemula
1. Inflasi dan stagflasi
Bhima mengungkapkan, permintaan pasar akan emas yang diperkirakan akan melonjak di tahun ini, salah satunya disebabkan oleh tingginya inflasi global yang diiringi oleh berkurangnya kesempatan kerja.
"Stagflasi akan memacu investor membeli emas dalam jumlah besar," kata Bhima.
2. Penerbitan bank emas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.