Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai PHK Berlanjut, Kali Ini Terjadi di Anak Usaha Alphabet

Kompas.com - 12/01/2023, 08:04 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Anak usaha Aphabet Inc yang bergerak di bidang penelitian kesehatan, Verily memangkas 15 persen karyawannya di awal 2023.

Mengutip CNBC, dalam email yang dikirimkan perusahaan kepada karyawan pada hari Rabu (11/1/2023), CEO Verily Stephen Gillett mengatakan perusahaan akan memberhentikan 15 persen stafnya dalam langkah restrukturisasi.

Adapun alasan PHK yang akan dilakukan kepada 240 karyawan tersebut, karena perusahaan berusaha untuk mandiri secara finansial dari perusahaan induk, Alphabet.

Baca juga: Diduga Ada PHK, Pekerja Pabrik Alat Swab di China Bentrok dengan Polisi

Sejak awal berdiri pada 2015, ini adalah PHK pertama yang menghantam perusahaan induk Google tersebut setelah gelombang PHK industri dan ketakutan akan resesi merebak.

Meskipun Google sejauh ini menghindari pemutusan hubungan kerja yang meluas seperti yang dilakukan BigTech lainnya yakni Meta, karyawan menjadi cemas karena mereka bisa menjadi karyawan yang akan di PHK berikutnya.

Email yang dikirimkan oleh Gillett juga menginstruksikan agar beberapa staf dapat bekerja dari rumah selama sisa minggu ini karena kantor fisik Verily akan ditutup pada hari Kamis dan Jumat.

“Mereka yang berada di kantor hari ini dapat kembali ke rumah sekarang,” isi email tersebut.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Indra Karya untuk S1, Ini Posisi yang Dibutuhkan


"Instruksi tersebut juga berlaku untuk karyawan yang bekerja dari kantor Google," lanjutnya.

Beberapa proyek Verily di antaranya, lensa kontak yang dapat mendeteksi gejala diabetes, yang dihentikan pada tahun 2018, Project Baseline yakni upaya mengumpulkan data kesehatan dengan organisasi penelitian. Verily juga menyediakan platform pengujian Covid-19, yang sempat disorot oleh mantan Presiden Trump pada awal pandemi.

CFO Verily Ruth Porat menjelaskan, pada 2019 Verily telah mengumpulkan uang dari investor luar selama beberapa tahun. Pada 2017, Verily mengambil 800 juta dollar AS untuk modal luar yang berasal dari Temasek Singapura, dan sejak itu pihaknya telah mengumpulkan lebih dari 2 miliar dollar AS dalam beberapa putaran ekuitas lainnya.

Baca juga: PHK Massal, Giliran Goldman Sachs yang Bakal Pangkas 3.200 Karyawan

Gillett mengatakan PHK itu termasuk juga penghentian projek dan "redundansi" tim. Verily juga menyebut akan menawarkan pesangon bagi karyawan yang mengalami PHK, namun email tidak menuliskan rinciannya.

Email tersebut menyatakan bahwa perusahaan akan mengadakan pertemuan pada 18 Januari 2032 untuk menjelaskan perubahan tersebut secara lebih rinci kepada karyawan.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, Ini 4 Perusahaan Teknologi Dunia yang Pangkas Karyawannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com