Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Tantangan Ekonomi, RI Dinilai Perlu Genjot Produktivitas UMKM

Kompas.com - 12/01/2023, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi resesi global pada 2023 perlu diantisipasi oleh Indonesia. Meksipun diprediksi banyak pihak tidak akan mengalami resesi, pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi mengalami perlambatan tahun ini.

Pengamat ekonomi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Diyah Putriani mengatakan, Indonesia perlu mempertimbangkan beberapa langkah untuk menghindari perlambatan ekonomi.

"Pertama yakni mengembangkan UMKM, kemudian perlunya mengembangkan Islamic Social Finance dan pemberdayaan perempuan," ujar dia dalam acara Forum Diskusi Denpasar 12 bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia 2023 secara virtual, Rabu (11/1/2023).

Baca juga: Menteri Teten Sebut Creative Center Harus Jadi Tempat Pemberdayaan Usaha Pelaku UMKM

Lebih lanjut ia menjabarkan, UMKM merupakan penyelamat ekonomi Indonesia pada saat krisis Indonesia tahun 1997-1998 dan krisis ekonomi pada 2008.

Alasan yang kedua, UMKM memiliki peran yang sangat besar terutama untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia sendiri mencapai 99 persen dari seluruh unit usaha yang ada di Indonesia.

"Kontribusi UMKM terhadap PDB itu mencapai lebih dari 60 persen. Sementara dari penyerapan tenaga kerja, UMKM menyumbang 97 persen," imbuh dia.

Ketika sektor UMKM ini pengalami penurunan, maka ekonomi Indonesia juga dapat mengalami penurunan. Hal tersebut terbukti pada saat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, banyak UMKM tidak tahan terhadap pandemi.

Baca juga: 5 Tips Bisnis Memulai Usaha Rumahan Modal Kecil pada 2023, UMKM Wajib Simak!


Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan pertumbuhan UMKM, perlu adanya peningkatan inklusi keuangan. Caranya, dengan memberikan literasi keuangan untuk UMKM.

Selanjutnya, dia menilai strategi agar Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi tahun ini adalah dengan mengembangkan Islamic Social Finance.

"Kenapa penting? Yang jadi pembeda, konvensional finance hanya memiliki satu dimensi yakni commercial demention. Sementara, Islamic Social Finance memiliki dua dimensi yakni komersial dan sosial," jelas dia.

Baca juga: Dorong UMKM Go Global, BNI Alokasikan KUR Rp 36,5 Triliun pada 2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bappenas Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Kualifikasinya

Bappenas Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Luhut Usul ke Presiden Minta Hentikan Ekspor LNG

Luhut Usul ke Presiden Minta Hentikan Ekspor LNG

Whats New
Kisah Sukses Sunandar, Berjualan Sandal Hingga Thailand bersama Shopee

Kisah Sukses Sunandar, Berjualan Sandal Hingga Thailand bersama Shopee

Smartpreneur
Lulusan UI Kalah Saing dengan Lulusan STM Saat Melamar Kerja, Pengusaha: Bukan Soal Gelar, tapi Keahlian

Lulusan UI Kalah Saing dengan Lulusan STM Saat Melamar Kerja, Pengusaha: Bukan Soal Gelar, tapi Keahlian

Whats New
Telkom Indonesia Bakal Tebar Dividen Rp 16,6 Triliun, Cek Jadwalnya

Telkom Indonesia Bakal Tebar Dividen Rp 16,6 Triliun, Cek Jadwalnya

Whats New
BPKM Dorong Investor Jerman Jadikan Indonesia Hub Pasar ASEAN

BPKM Dorong Investor Jerman Jadikan Indonesia Hub Pasar ASEAN

Whats New
Mendag Zulhas: Pengusaha Besar RI-Arab Saudi Harus Bertemu untuk Tingkatkan Perdagangan

Mendag Zulhas: Pengusaha Besar RI-Arab Saudi Harus Bertemu untuk Tingkatkan Perdagangan

Whats New
Luhut Pastikan Ekspor Pasir Laut Tidak Rusak Lingkungan

Luhut Pastikan Ekspor Pasir Laut Tidak Rusak Lingkungan

Whats New
Pesan Luhut ke Bacapres: Jangan Bicara Perubahan, Lanjutkan yang Ada

Pesan Luhut ke Bacapres: Jangan Bicara Perubahan, Lanjutkan yang Ada

Whats New
Ramai Cerita Lulusan UI Kalah Saing dengan Lulusan STM Saat Melamar Kerja

Ramai Cerita Lulusan UI Kalah Saing dengan Lulusan STM Saat Melamar Kerja

Whats New
Batas Auto Reject Bawah Saham 15 Persen Bakal Berlaku 5 Juni 2023

Batas Auto Reject Bawah Saham 15 Persen Bakal Berlaku 5 Juni 2023

Whats New
Searce Dukung Perkembangan Teknologi 'Cloud' dan IT untuk Bisnis 'Startup' RI

Searce Dukung Perkembangan Teknologi "Cloud" dan IT untuk Bisnis "Startup" RI

Whats New
Hijaukan Area Pelabuhan, Pelindo Tanam 55.000 Bibit Mangrove di Asemrowo, Surabaya

Hijaukan Area Pelabuhan, Pelindo Tanam 55.000 Bibit Mangrove di Asemrowo, Surabaya

Whats New
Beri Solusi Hiburan bagi Gen Z dan Milenial, IndiHome Hadirkan 14 Layanan VOD dalam 1 Layar

Beri Solusi Hiburan bagi Gen Z dan Milenial, IndiHome Hadirkan 14 Layanan VOD dalam 1 Layar

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah Sore Ini

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah Sore Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+