KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memperkenalkan layanan listrik prabayar yang menggunakan pengisian token listrik sejak 2018.
Secara umum, pengisian token listrik cukup mudah dilakukan. Pembelian token listrik pun juga sudah bisa dilakukan melalui berbagai cara seperti mobile banking, minimarket, hingga toko-toko kelontong.
Akan tetapi, tak jarang ditemui kegagalan dalam mengisi token listrik, khususnya dialami oleh para pelanggan baru.
Baca juga: Mengenal Apa Itu MLFF, Transaksi Bayar Tol Tanpa Harus Berhenti
Disadur dari laman LinkAja, terdapat beberapa cara bagi pelanggan saat mengalami kegagalan pengisian token listrik sebagai berikut:
Salah input nomor token menjadi kesalahan umum yang sering terjadi. Kesalahan memasukkan nomor token listrik ini mengakibatkan kegagalan isi ulang.
Anda wajib memasukkan dengan benar dua puluh digit nomer token untuk menghindari kegagalan isi atau bahkan risiko MPB (Meter Prabayar) terblokir karena salah input kode token tiga kali berturut-turut.
Baca juga: Cek, Ini Tarif Listrik per kWh yang Berlaku September 2022
Pada saat pemasangan MPB, PLN telah mengatur batas maksimal kWh per bulannya. Apabila MPB telah mencapai batas maksimum yang sudah ditentukan, input token listrik pasti akan mengalami kegagalan.
Untuk itu, pelanggan perlu mengetahui limit kWh kepada petugas PLN agar hal ini bisa dihindari.
Kondisi jaringan server PLN yang mengalami gangguan juga dapat menyebabkan gagalnya pengisian token listrik. Gangguan ini bisa disebabkan koneksi yang tidak stabil atau tengah dilakukan pemeliharaan sistem oleh PLN.
Saat terjadi gangguan, pelanggan hanya bisa menunggu sampai jaringan server PLN pulih dan bisa digunakan. Sehingga, sebelum melakukan pengisian token listrik, terlebih dahulu pastikan jaringan server PLN dalam kondisi normal dan tidak ada gangguan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.