Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Minta Direksi Dana Pensiun Belajar dari Kasus ASABRI dan Jiwasraya: Jangan Mewariskan Masalah

Kompas.com - 12/01/2023, 17:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan 41 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN pada Rabu (11/1/2023) malam, di Jakarta. Pada kesempatan itu, Erick mengingatkan agar para direksi mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan ASABRI dan Jiwasraya.

"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy ini. Para direksi (harus)mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah, seperti yang telah terjadi dengan ASABRI dan Jiwasraya," ujar Erick dalam siaran pers Kamis (13/1/2023).

Mantan presiden Inter Milan itu mengatakan, untuk mendukung aksi bersih-bersih di BUMN, pencegahan korupsi yang terbaik haruslah dimulai dari orang dalam.

"Dari awal, saya memiliki kesepakatan dengan KPK, dan kita juga memprosesnya secara hukum di Kejaksaan," katanya.

Baca juga: Benny Tjokro Divonis Nihil di Kasus Korupsi Asabri

Erick menekankan dua poin penting terkait dengan bersih-bersih BUMN, kepada 41 direksi yang hadir saat itu. Hal pertama adalah pencegahan korupsi dan kedua, perbaikan sistem.

Erick bilang, kedua hal ini perlu untuk memperkuat Transformasi BUMN yang dalam tiga tahun terakhir membawa pertumbuhan kinerja BUMN. Ini tercermin dari pertumbuhan aset, ekuitas, pendapatan usaha, dan laba bersih yang terus meningkat.

"Insya Allah dengan sistem yang baik dan insan BUMN yang bertanggung jawab, BUMN bisa terus memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara," lanjut dia.

Baca juga: Terus Perbaiki Asabri, Erick Thohir Pastikan Masa Depan Pensiunan Terjaga

Erick mengingatkan, saat ini dana pensiun BUMN tidak dapat lagi dikelola seperti dulu yang cenderung tidak transparan, akuntabel dan sering bocor.

"Track record-nya sudah ada. Ada aset yang hilang, investasi yang dimainkan atau dana yang dikorupsi. Sekarang saya bekerjasama dengan BPKP untuk menyusun blacklist, siapa saja direksi yang korup, akan masuk daftar ini," ungkapnya.

"Yang bisa mencabut dari blacklist hanya Presiden Republik Indonesia. Kita baru selesai dengan ASABRI dan Jiwasraya," tegas Erick.

Baca juga: Soal Bonus Direksi Jiwasraya, Stafsus Erick Thohir: Itu Insentif

 


Erick menekankan, agar direksi yang hadir bahwa saat ini, Indonesia sedang berusaha menarik kepercayaan investor. Sehingga kepercayaan terhadap perusahaan-perusahaan, utamanya BUMN harus dijaga.

Berdasarkan laporan yang diterima Erick, sebesar 65 persen Dana Pensiun BUMN, di perusahaan pelat merah bermasalah. Hanya 35 persen saja perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik.

"Saya mau bersih-bersih, mumpung masih ada waktu," tegasnya.

Baca juga: Ini Strategi OJK Cegah Kasus Jiwasraya dan Asabri Terulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com