Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak BBM Naik, Pertumbuhan Transaksi Harbolnas 2022 Melambat

Kompas.com - 12/01/2023, 19:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - NielsenIQ Indonesia melaporkan, jumlah transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 mengalami kenaikan menjadi Rp 22,7 triliun. Namun begitu, pihaknya melihat ada kecenderungan pertumbuhan ini melambat dibandingkan capaian Harbolnas tahun sebelumnya.

Director of NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri menjelaskan, secara tahunan jumlah transaksi Harbolnas 2022 tumbuh sebesar 26 persen atau memiliki selisih sampai Rp 4 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021.

"Memang ada kenaikan pada transaksi tapi agak slower down. Pasalnya, pertumbuhan penjualan Harbolnas pada tahun sebelumnya bisa mencapai 30 sampai 40 persen," ujar dia dalam konferensi pers Harbolnas 2022 secara virtual, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Survei: 71 Persen Masyarakat Indonesia Manfaatkan Gelaran Harbolnas untuk Berhemat

Berdasarkan data yang disajikan, pertumbuhan transaksi Harbolnas tahun 2022 jadi yang terendah sejak tahun 2015. Adapun, perlambatan pertumbuhan sempat terjadi pada tahun 2020 efek dari awal pandemi Covid-19.

Rusdy menjelaskan, perlambatan pertumbuhan ini salah satunya dipengaruhi oleh inflasi yang terjadi pasca pemerintah menaikkan harga BBM pada September 2022.

Lebih rinci, Rusdy membeberkan, tingkat inflasi pada sektor transportasi mencapai 15,3 persen dan menjadi inflasi sektor tertinggi. Inflasi transportasi di Jawa tercatat sebesar 14,4 persen dan luar Jawa 16,4 persen.

"Adanya inflasi di sektor transportasi ini berdampak ke biaya pengiriman atau logistik," imbuh dia.

Lebih jauh, keadaan ini juga mengubah perilaku konsumsi masyarakat Indonesia dalam rangka merespons kenaikan BBM.

Baca juga: Mendag Zulhas Bidik Transaksi Harbolnas 2022 Tembus Rp 27 Triliun

Berdasarkan temuannya, sebanyak 35 persen masyarakat masih memberli produk yang sama tetapi mengurangi kuantitas belanja mereka. Di sisi lain, sebanyak 17 persen masyarakat mulai beralih ke jenama yang menawarkan harga lebih murah.

Ia berharap, di tahun 2023 ini perusahaan logistik dapat mengupayakan biaya pengiriman yang lebih kompetitif terutama untuk tujuan luar Pulau Jawa.

Di samping itu, terdapat peningkatan jumlah uang yang dibelanjakan ketika Harbolnas 2022 Pulau Jawa sebesar 9 persen. Namun begitu, hal ini tidak diikuti oleh konsumen di luar Jawa yang justru mengalami penurunan jumlah uang yang dibelanjakan sebesar 11 persen.

"Hal ini juga ada kaitannya dengan naiknya harga BBM yang juga membuat biaya atau ongkos kirim ke luar pulau naik," tandas dia.

Baca juga: Antisipasi Musim Harbolnas, Ini Jurus Ninja Xpress

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+