Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi AS Turun dan Pembatasan Covid-19 di China Berakhir Dorong Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 13/01/2023, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (12/1/2023) waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia/ WIB. Kenaikan harga minyak, didorong oleh data inflasi AS, dan optimisme permintaan.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent menetap di level 84,03 dollar AS per barrel atau naik 1,36 dollar AS (1,7 persen). Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menetap di level 78,39 dollar AS per barrel, atau naik 1,3 persen.

Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan sekitar 1 persen didukung oleh angka yang menunjukkan harga konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Desember dan optimisme atas prospek permintaan China.

Indeks harga konsumen AS turun 0,1 persen, menunjukkan inflasi sekarang dalam tren penurunan yang berkelanjutan. Pengimpor minyak utama China yang membuka kembali ekonominya setelah berakhirnya pembatasan Covid-19 yang ketat, juga meningkatkan harapan akan permintaan minyak yang lebih tinggi.

Baca juga: Melihat Angka Inflasi AS dan Pergerakan Suku Bunga The Fed

Selain itu, nilai tukar dollar AS yang jatuh ke level terendah hampir 9 bulan terhadap euro setelah data inflasi mengangkat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan kurang agresif dengan kenaikan suku bunga. Hal ini juga mendorong kenaikan harga minyak.

"Pasar menantikan data CPI dan kemungkinan kuat angka tersebut akan menyebabkan penurunan dolar, dengan korelasi terbalik yang meningkatkan penawaran minyak mentah. Minyak Mentah sekarang menikmati dollar AS yang lemah," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.

Baca juga: Rilis Inflasi AS Dorong Harga Minyak Dunia Naik 3 Persen

 


Pada hari Rabu, kedua tolok ukur minyak melonjak 3 persen di tengah harapan prospek ekonomi global mungkin tidak sesuram yang dikhawatirkan banyak orang. Craig Erlam dari broker OANDA mengatakan, tahun 2023 akan lebih baik dan mendorong permintaan minyak lebih tinggi.

"Kebijakan AS yang dikombinasikan dengan pemulihan ekonomi yang kuat di China setelah gelombang Covid-19 dapat menghasilkan tahun yang jauh lebih baik daripada yang ditakuti dan itu mendorong permintaan minyak mentah," kata Craig Erlam.

 

Pembatasan pasokan minyak Rusia

Pasar juga bersiap untuk pembatasan tambahan pada pasokan minyak Rusia karena sanksi atas invasi ke Ukraina.

Administrasi Informasi Energi AS mengatakan larangan UE yang akan datang atas impor produk minyak bumi melalui laut dari Rusia pada 5 Februari mendatang bisa lebih mengganggu daripada larangan impor minyak mentah UE melalui laut dari Rusia yang diterapkan pada Desember 2022.

Adapun hal yang membatasi kenaikan minyak adalah lonjakan besar dan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS.

"Selain faktor China dan peningkatan ekuitas baru-baru ini di tengah pelemahan dollar AS, kompleks tampaknya tidak mendorong trend bullish, terutama jika dilihat dalam konteks neraca minyak mentah dan produk AS yang transparan," kata Jim Ritterbusch dari konsultan Ritterbusch and Associates.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com