JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak kejahatan bermodus penipuan sangat meresahkan pengguna teknologi digital. Para penipu kini menggunakan aplikasi berkirim pesan sebagai cara untuk bisa menjangkau korbannya.
Tak hanya melalui pesan singkat SMS, penipu juga dapat mengakses aplikasi Whatsapp untuk memancing korban masuk ke jebakan penipuan.
Dilasir dari akun Instagram Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) @lapssjk pada Jumat (13/1/2023) motif penipuan ada bermacam-macam.
Beberapa motif yang kerap ditemui antara lain meminta uang, pengambilan akunWhatsApa, penawaran hadiah, menang kuis, penawaran pinjaman online, hingga mengaku dari pihak bank.
Berikut ini adalah beberapa modus penipuan yang menyasar pengguna aplikasi kirim pesan.
1. Mengaku sebagai teman atau kerabat
Ketika menerima pesan atau telepon dari nomor yang tak dikenal mengaku sebagai teman atau kerabat, perlu diwaspadai. Biasanya penipu akan berlagak dekat dan meminta kiriman uang karena sedang dalam kondisi terdesak dan membutuhkan uang dalam waktu dekat.
2. Undian berhadiah palsu
Masyarakat perlu mewaspadai pesan berbau iming-iming hadiah. Beberapa kasus yang kerap terjadi misalnya calon korban dinyatakan memenangkan undian berhadiah mobil dari perusahaan A. Biasanya penipu juga akan menyertakan tautan dan kamu diminta untuk terlebih dahulu menyetor sejumlah uang sebelum hadiah dikirim.
3. Tautan mencurigakan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.