Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 5 Modus Penipuan Lewat Aplikasi Kirim Pesan Ini

Kompas.com - 13/01/2023, 12:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak kejahatan bermodus penipuan sangat meresahkan pengguna teknologi digital. Para penipu kini menggunakan aplikasi berkirim pesan sebagai cara untuk bisa menjangkau korbannya.

Tak hanya melalui pesan singkat SMS, penipu juga dapat mengakses aplikasi Whatsapp untuk memancing korban masuk ke jebakan penipuan.

Dilasir dari akun Instagram Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) @lapssjk pada Jumat (13/1/2023) motif penipuan ada bermacam-macam.

Baca juga: Marak Modus Penipuan Customer Service Telkom dan IndiHome Palsu Minta Uang Tunggakan, Pelanggan Diminta Waspada

Beberapa motif yang kerap ditemui antara lain meminta uang, pengambilan akunWhatsApa, penawaran hadiah, menang kuis, penawaran pinjaman online, hingga mengaku dari pihak bank.

Berikut ini adalah beberapa modus penipuan yang menyasar pengguna aplikasi kirim pesan.

1. Mengaku sebagai teman atau kerabat

Ketika menerima pesan atau telepon dari nomor yang tak dikenal mengaku sebagai teman atau kerabat, perlu diwaspadai. Biasanya penipu akan berlagak dekat dan meminta kiriman uang karena sedang dalam kondisi terdesak dan membutuhkan uang dalam waktu dekat.

2. Undian berhadiah palsu

Masyarakat perlu mewaspadai pesan berbau iming-iming hadiah. Beberapa kasus yang kerap terjadi misalnya calon korban dinyatakan memenangkan undian berhadiah mobil dari perusahaan A. Biasanya penipu juga akan menyertakan tautan dan kamu diminta untuk terlebih dahulu menyetor sejumlah uang sebelum hadiah dikirim.

3. Tautan mencurigakan

Modus berikutnya adalah pengiriman tautan mencurigakan lewat aplikasi kirim pesan. Tautan mencurigakan biasanya akan membawa calon korban ke pesan pop up yang menampilkan karakter khusus. Pada beberapa kasus, tautan ini dapat mengambil informasi pribadi dari HP korban.

4. Modus penipuan mengatasnamakan bank

Penipu akan mengaku sebagai pihak bank. Calon korban akan dinyatakan sebagai pemenang undian bank dan penipu membutuhkan pembaharuan data diri.

Tujuan penipu adalah untuk mendapatkan akses pin, password, dan username yang digunakan calon korban ketika bertransaksi di perbankan online.

5. Tawaran pinjaman online

Berdasarkan Peraturan OJK No. 07/2013 tentang perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Pasal 19, pelaku usaha jasa keuangan tidak diperbolehkan untuk menawarkan produk atau layanan keuangan kepada publik melalui email, SMS, serta voice mail tanpa persetujuan konsumen.

Oleh sebab itu, tawaran melalui SMS atau aplikasi berkirim pesan dapat dipastikan adalah tawaran pinjaman online dari fintech ilegal yang tidak terdaftar di OJK.

Demikian beberapa modus penipuan lewat aplikasi kirim pesan yang perlu diwaspadai masyarakat.

Baca juga: Waspada, Ada Modus Penipuan Mengatasnamakan PLN di Mesin Pencarian Daring

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com