Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/01/2023, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah mewaspadai perlambatan kinerja ekspor di tahun ini akibat melemahnya perekonomian global.

Harga komoditas yang tinggi di pasar dunia dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong peningkatan nilai ekspor Indonesia. Namun sejak pertengahan 2022 mulai mengalami pelambatan, yang kemudian menunjukkan penurunan di akhir 2022.

Penurunan terjadi pada tiga komoditas utama ekspor RI yakni logam, minyak mentah kelapa sawit (CPO), dan batu bara. Beberapa komoditas utama perdagangan global lainnya seperti gas alam, minyak brent, dan gandum juga memperlihatkan tren penurunan.

Baca juga: Menko Airlangga Proyeksi Pertumbuhan Ekspor RI 2023 Melambat Jadi 12,8 Persen

Di sisi lain, beberapa negara besar seperti Italia, Jerman, Korea memiliki kinerja manufaktur yang terkontraksi, ditunjukkan dengan purchasing managers index (PMI) manufaktur di bawah 50. Kinerja manufaktur yang rendah ini dapat mempengaruhi turunnya permintaan di pasar global.

"Sehingga ini menunjukkan bahwa dunia masih (dalam) ketidakpastian, dan kita juga melihat pertumbuhan perdagangan yang tahun lalu ekspansinya 3,5 persen, maka di tahun ini diperkirakan hanya 1 persen,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Ekspor Bauksit Bakal Disetop, Menteri ESDM: Pabriknya Saja Masih Berantakan

 


Indonesia sendiri, kata dia, menjadi salah satu negara yang manufakturnya ekspansif atau memiliki PMI manufaktur di atas 50, bersamaan dengan Jepang, Prancis, Meksiko, Brasil, India, dan Arab Saudi. Hal ini menunjukkan bahwa industri manufaktur dalam negeri masih kuat.

Selain itu, Indonesia bersamaan dengan Jepang, Brasil, China, dan Amerika Serikat juga memiliki ketergantungan pada pasar ekspor yang relatif rendah atau kurang dari 50 persen. Posisi itu membuat RI menjadi salah satu negara yang memiliki resiliensi cukup tinggi dengan dukungan pasar domestik yang kuat.

Baca juga: Indonesia Bakal Ekspor 200.000 Ton Jagung ke Vietnam Hingga Malaysia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+