JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hillcon Tbk berencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Intial Public Offering (IPO) pada triwulan I 2023.
Dalam aksi korporasi ini, Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 442.300 juta saham kepada publik.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu mengatakan, jumlah saham yang ditawarkan tersebut mencapai 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor Hillcon setelah IPO saham.
Adapun kisaran harga perdana saham yang ditawarkan yaitu Rp 1.250–2.000 per saham.
"Dengan begitu, target dana IPO yang diperoleh Hillcon dapat mencapai nilai maksimal sebesar Rp 884,6 miliar," kata dia dalam siaran pers, dikutip Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: Hillcon Bakal Tingkatkan Volume Produksi Nikel Hingga 50 Persen Tahun Depan
Ia memerinci, sebesar 55 persen dari dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan biaya produksi pertambangan, antara lain biaya bahan bakar, biaya overhead, dan pemeliharaan alat berat.
Sementara, sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk membiayai belanja modal.
"Ini terdiri dari pengadaan peralatan untuk mendukung kegiatan operasional di sektor nikel," imbuh dia.
Baca juga: Dorong Produksi, Hillcon Gandeng 2 Perusahaan Tambang Nikel Baru
Hersan bilang, roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Hillcon dijadwalkan pada 12-26 Januari 2023. Adapun, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan bisa diperoleh pada 7 Februari 2023.
Setelah pernyataan efektif terbit, saham Hillcon diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia pada 15 Februari 2023.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.