Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Andesna Nanda
Ahli Pemerhati Manajemen Strategis

Pemerhati Manajemen Strategi, Penulis Centang Biru Kompasiana

Melihat Perang Tarif Asuransi dari Kacamata Mahadata

Kompas.com - 15/01/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika perusahaan-perusahaan asuransi benar-benar beralih ke konsep Mahadata, sebenarnya dengan mudah dapat meredam keputusann dan kebijakan trial and error mengenai penetapan tarif, hingga kepada mengarahkan konsumen untuk membeli produk paling tepat tanpa kebisingan mengenai kecurangan dan hal-hal negatif lainnya yang saat ini marak mendera industri asuransi.

Dengan Mahadata, maka perusahaan asuransi akan mampu melihat tarif terbaik berdasarkan pola dan hubungan antara fitur produk, kebutuhan konsumen, regulasi, dan juga pergerakan kompetitor.

Pengembangan kemampuan ini akan memungkinkan perusahaan asuransi mengambil keputusan mengenai tarif lebih efektif dan di tingkat yang lebih tinggi adalah perusahaan asuransi justru akan mampu menemukan peluang baru dari tarif yang tepat tersebut.

Dari sudut pandang konsumen, Mahadata juga memberikan perusahaan asuransi kesempatan mengumpulkan data tentang preferensi dan perilaku konsumen yang berujung menemukan tarif yang tepat.

Hal ini dimungkinkan karena Mahadata memberikan perusahaan asuransi keleluasaan untuk menciptakan pengalaman konsumen yang lebih baik sehingga konsumen akan bersedia membayar tarif yang “tepat” tersebut tanpa harus berpikir panjang.

Kemampuan menemukan preferensi ini akan mencegah perusahaan asuransi berlomba menurunkan tarif hanya dengan alasan agar konsumen berpaling ke produk lain.

Sebagai penutup, penggunaan konsep Mahadata untuk perusahaan asuransi adalah sebuah keniscayaan di kala semua aktivitas konsumen sehari-hari telah terekam dengan pintu masuknya adalah segala macam gawai kekinian yang harus diakui semakin hari perangkat gawai cerdas tersebut semakin murah.

Dengan beralih ke penggunaan Mahadata untuk menentukan tarif yang tepat, maka perusahaan asuransi akan mampu melakukan analisis berbasis data untuk membantu bisnis dalam mempelajari lebih lanjut tentang kebiasaan belanja konsumen dan menerapkan strategi penetapan tarif yang tepat untuk setiap produk dan yang paling penting adalah memberikan margin keuntungan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com