KOMPASIANA---Setelah ramai di media sosial, kini permainan latto-latto makin banyak dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Bagi anak-anak yang baru memainkan pasti terus berusaha agar lihai, sedangkan orang dewasa cukup mengingatnya lagi: karena mungkin dulu ada yang bisa memainkan.
Akan tetapi, bagaimana nasib permaianan ini setelah makin banyak orang yang memainkan?
Belum lagi apakah permaianan ini aman dan ramah untuk anak-anak bila dimainkan tanpa pengawasan orangtua?
Berikut ini beberapa tanggapan dan opini Kompasianer terkait permaianan latto-latto.
1. Lato-lato di Hari Pertama Masuk Sekolah
Ada yang berbeda di pandangan Kompasianer Neni Hendriati pada hari pertama sekolah: dari kejauhan sudah terdengar bunyi tok-tek-tok-tek bersahut-sahutan.
"Suaranya riuh terdengar, beberapa kelompok terlihat asyik memainkan lato-lato dan ditonton oleh yang lainnya. Kukeluarkan HP, kufoto mereka." tulisnya.
Tidak hanya satu kelompok, tapi dari beberapa tempat di sudut sekolah juga ada yang memainkan.
Nanti, lanjutnya, anak-anak akan bertepuk tangan bila ada temannya yang bisa memainkan lebih lama dari teman lainnya. (Baca selengkapnya)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.