Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc.
Analis Kebijakan Utama Kementan

Analis Kebijakan Utama Kementerian Pertanian

Satu Data Petani

Kompas.com - 16/01/2023, 14:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kita dapat memilih petani yang memang memerlukan bansos, misalnya yang menggarap lahan usaha tani kurang dari 0,2 ha, bukan pukul rata seperti sekarang.

Tidak perlu lagi setiap tahun Direktorat Jenderal Teknis harus mengumpulkan CPCL (Calon Petani Calon Lokasi), tetapi data tersebut disediakan oleh Biro Perencanaan dengan menggunakan satu data petani selanjutnya diverifikasi oleh Ditjen Teknis dan Pemda terkait.

Kita dapat membangun SDM dengan fokus petani milenial, misalnya, melalui satu data petani ini sehingga pengembangan pertanian yang lebih maju dan modern bisa dirancang dengan baik melalui pembinaan yang lebih terarah.

Komoditas dominan yang digarap oleh kelompok tani juga dapat diidentifikasi sehingga pengembangan komoditas per wilayah atau dikenal dengan one village one product dapat dikembangkan secara terfokus dan terarah.

Pengucuran dana KUR untuk usaha tani yang sudah dilakukan oleh bank BUMN dapat saja diintegrasikan dengan kegiatan lainnya.

Bahkan off taker untuk pembelian gabah petani dapat dilakukan oleh BULOG dengan jaminan pinjaman KUR sehingga BULOG tidak perlu kalang kabut dan harus bersaing dengan swasta menyerap gabah.

Asuransi pertanian dapat diintegrasikan kedalam KUR untuk menjamin bahwa petani bisa dilindungi meskipun terjadi peristiwa-peristiwa banjir, kekeringan maupun serangan OPT (organisme pengganggu tanaman).

Bahkan jika kita dapat menggabungkan data petani ini dengan data padi kita secara real time melalui satelit dengan kepekaan tinggi, maka kita akan tahu wilayah mana sedang panen, di mana siap panen, dan di mana yang baru fase vegetatif.

Peta spasial panenan padi secara real time memudahkan BULOG untuk serap gabah petani.

Sudah saatnya BPS menggunakan teknologi inderaja untuk data padi secara dinamis setiap bulan sehingga kita berharap tidak akan ada lagi cerita debat seru antara BULOG dan Kementan.

Proyek bersama

Semua hal di atas hanya dapat terjadi jika semua pihak terkait, yaitu Kementan, Meneg BUMN, PT Pupuk Indonesia, Bank BUMN, Pertani, Sang Hyang Seri, Jasindo, BULOG bekerja bersama-sama dikomandani oleh Kemenko Perekonomian.

Bisa dimulai dengan membangun proyek percontohan, misalnya, di salah satu desa/kecamatan yang jadi produsen beras.

Kios tani yang menyediakan pupuk, baik subsidi maupun non subsidi harus tersedia. Alat dan mesin pertanian yang terkumpul ke dalam penyewaan alsintan, jika belum tersedia, disediakan dan dibangun oleh kementan.

KUR digulirkan oleh Bank BUMN yang ditunjuk menyalurkan KUR kepada petani di mana petani hanya menerima pembiayaan untuk biaya tenaga kerja lainnya.

Sedangkan biaya benih, pupuk, pestisida dan pengolahan tanah maupun pemanenan diberikan melalui pihak kios atau penyedia jasa alsintan. Asuransi pertanian juga dibayarkan langsung ke penyedia asuransi BUMN (Jasindo).

Lalu BULOG bertindak sebagai off taker untuk membeli gabah petani dengan harga yang pantas. BPKP diminta sebagai pengawal sekaligus memonitor semua kegiatan.

Semuanya masuk ke dalam kartu tani yang berfungsi sebagai kartu debit. Kartu tani berisi kuota pupuk subsidi, benih padi dan pestisida (jumlahnya tergantung luas lahan), biaya penyewaan alsintan (pengolahan tanah dan panen), asuransi pertanian.

Jika memang perlu bansos untuk petani penggarap lahan kurang dari 0,3 ha, maka KUR hanya meng-cover yang bukan merupakan bansos. Proses mendapatkannya tetap melalui kios tani yang ditunjuk dengan menggunakan kartu tani.

Semuanya menjadi transparan karena tercatat secara otomatis di bank untuk pembayaran bansos pupuk (PT Pupuk Indonesia), benih (kepada Pertani/Sang Hyang Seri), Asuransi (Jasindo), jasa pengolahan lahan/panen (jasa Alsintan).

Dana KUR dapat digunakan untuk sewa lahan, jasa tanam, menabur pupuk dan dan pemeliharaan lainnya.

Jika sudah berjalan sempurna, maka dapat kembangkan ke berbagai lokasi. Kita mulai dengan komoditas padi dulu, baru dikembangkan untuk komoditas lainnya.

Satu data petani yang dikumpulkan di e-RDKK dapat menjadi legacy bagi pemerintah saat ini untuk membangun pertanian dan menaikkan harkat dan martabat petani kita sekaligus menyediakan pangan untuk rakyat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com