Mengawal kegiatan seperti ini memang tidak semenarik operasi tangkap tangan (OTT) yang buat heboh dan menaikkan status lembaga. Namun, legacy-nya sampai ke akhir zaman.
Data hulu hilir kelapa sawit juga perlu dilakukan dengan kawalan dari lembaga antirasuah ini agar semua kementerian/lembaga lembaga ‘dipaksa’ melakukan terobosan.
Impor pangan juga perlu ditelisik dengan seksama karena dampaknya besar terhadap anak cucu bangsa ini.
Tebu dan sapi pernah menjadi andalan bangsa ini, tetapi sekarang kita terperangkap dengan impor pada komoditas tersebut. Yang lebih parah adalah ketergantungan impor terhadap kedelai yang hampir 95 persen untuk memenuhi kebutuhan pengusaha tahu dan tempe.
Pada saat harga murah dan berlebih di negara produsen kedelai, pengimpor diberikan iming-iming dengan pembayaran di belakang sampai 6 bulan.
Lalu diberikan diskon pajak (0 persen) untuk pangan sehingga para pemburu rente ini hanya modal dengkul. Lalu pada saat harga mahal seperti halnya saat ini, maka pemerintah terpaksa turun tangan memberi subsidi membantu para pengusaha tahu tempe.
E-RDKK merupakan blessing in disguise bagi Kementan. Tim di Direktorat Pupuk dan Pestisda dan Pusat Penyuluhan di Kementan serta para penyuluh di lapangan ‘bertungkus lumus’ mengambil istilah Melayu untuk bekerja keras bersusah payah mengumpulkan data petani by name-by address kemudian mengunggahnya ke dalam sistem e-RDKK untuk memenuhi harapan BPK, KPK agar sasaran penerima pupuk subsidi dapat dipertanggung-jawabkan.
E-RDKK merupakan satu data petani yang diverifikasi dengan data NIK yang ada di Dukcapil Kemendagri. Blessing-nya bagi Kementan adalah satu data ini juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan pertanian.
Berbagai hal sudah dan mungkin dapat dilakukan melalui satu data petani yang terkumpul dalam e-RDKK.
Bank plat merah yang tergabung ke dalam Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) diminta oleh Meneg BUMN untuk menerbitkan kartu tani penebusan pupuk subsidi. Data petani yang ada di e-RDKK digunakan oleh bank BUMN untuk kartu tani.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.