JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Indonesia mencapai 291,98 miliar dollar AS di sepanjang 2022. Realisasi itu naik 26,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 231,61 miliar dollar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, secara rinci, kinerja ekspor RI itu ditopang oleh ekspor komoditas nonmigas yang mencapai 275,96 miliar dollar AS, naik 25,08 persen dari 2021 yang sebesar 219,36 miliar dollar AS.
Selain itu, didorong ekspor komoditas migas sebesar 16,02 miliar dollar AS, tumbuh signifikan 30,82 persen dari tahun sebelumnya yang menapai 12,25 miliar dollar AS.
Baca juga: Nilai tukar Rupiah Menguat 104 Poin ke Posisi Rp 15.045 per Dollar AS
"Total ekspor Indonesia pada periode Januari-Desember 2022 itu mencapai 291,98 miliar dollar AS," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (16/1/2023).
Adapun jika dilihat dari pangsa ekspor komoditas nonmigas, terbesar berasal dari bahan bakar mineral dengan nilai 54,98 miliar dollar AS atau 19,92 persen dari total ekspor, serta lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 35,20 miliar dollar AS atau 12,76 persen dari total ekspor.
Lebih lanjut, Margo menjelaskan, nilai ekspor tertinggi sepanjang 2022 ada pada industri pengolahan yakni sebesar 206,35 miliar dollar AS. Nilai ini naik 16,45 persen dari tahun sebelumnya sebesar 177,20 miliar dollar AS.
Kemudian ekspor sektor pertambangan mencapai 64,92 miliar dollar AS, mengalami peningkatan tertinggi yakni 71,22 persen dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 37,92 miliar dollar AS.
Lalu ekpor sektor migas mencapai 16,02 miliar dollar AS, tumbuh 20,82 persen dari 2021 yang sebesar 12,25 miliar dollar AS. Serta ekspor sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 4,69 miliar dollar AS, naik 10,52 persen dari 2021 yang sebesar 4,24 miliar dollar AS.
Baca juga: IHSG Menguat 0,70 Persen, TINS, BFIN, dan SMGR Jadi Top Gainers LQ45
"Ekspor nonmigas sendiri sudah menyumbang 94,51 persen dari total ekspor Indonesia. Share terbesar itu sektor industri 70,67 persem, tambang 22,23 persen, migas 5,49 persen, dan pertanian 1,61 persen," jelas dia.
Berdasarkan negara tujuan ekspor nonmigas, tercatat peningkatan tertinggi terjadi pada China sebesar 12,45 miliar dollar AS, India 10,18 miliar dollar AS, Jepang 6,30 miliar dollar AS, Filipina 4,29 miliar dollar AS, dan Malaysia 2,92 miliar dollar AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.