Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos-bos Sektor Keuangan Dipanggil Presiden Jokowi, Ini 5 Hal yang Dibahas

Kompas.com - 17/01/2023, 10:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Iman bilang, saat ini jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal sebanyak 833 emiten. Dengan adanya dorongan dari Presiden, dia berharap akan ada lebih banyak lagi perusahaan yang bergabung di pasar modal.

"Kami sampaikan kepada Presiden bahwa mungkin perlu dukungan dari pada Bapak Presiden terkait semakin banyaknya perusahaan-perusahaan atau emiten-emiten yang tercatat di pasar modal Indonesia sehingga tercipta pemerataan bagi para pemegang saham, khususnya bagi investor domestik baik ritel maupun institusi," jelas Iman.

3. BEI jelaskan soal Bursa Karbon ke Jokowi

Selain itu, bursa karbon juga menjadi salah satu yang dilaporkan dari industri pasar modal kepada Jokowi. Mahendra menyebut, penerapan bursa karbon di pasar modal Indonesia akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Selain itu juga tadi dalam rangka untuk menyiapkan diri diterapkannya perdagangan karbon dalam waktu yang kami harapkan tidak lama lagi," kata Mahendra.

Sementara itu, iman menyebut pihaknya mendukung adanya Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang salah satunya mengatur tentang bursa karbon.

"Kami mengapresiasi terkait dengan P2SK sebagai bentuk dari pada pendalaman pasar kita ke depannya dan juga perluasan daripada perdagangan BEI tidak hanya bursa saham namun juga bursa karbon," ucap Iman.

Sebagai informasi, bursa karbon merupakan sistem yang mengatur pencatatan cadangan karbon, perdagangan karbon, dan status kepemilikan unit karbon. Perdagangan karbon merupakan mekanisme pasar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

BEI terus melakukan persiapan penerapan bursa karbon Indonesia yang target peluncurannya pada tahun 2024. Saat ini BEI tengah mengkaji dan melakukan studi banding ke berbagai negara di Asia maupun Eropa yang telah menerapkan bursa karbon.

Baca juga: Siapkan Bursa Karbon, BEI Pelajari Penerapan di Malaysia, Korea, hingga Uni Eropa

4. Jokowi minta OJK selesaikan masalah di industri asuransi

Mahendra mengatakan, pada pertemuan ini Presiden memberikan arahan kepada OJK untuk segera menuntaskan permasalahan di industri asuransi.

"Terkait dengan industri asuransi yang ingin terus didorong adalah penyelesaian dari beberapa industri asuransi yang bermasalah yang sekarang sedang dilaksanakan," jelasnya.

Adapun perusahaan asuransi bermasalah yang sedang ditangani OJK di antaranya yaitu kasus gagal bayar perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life), PT Asuransi Jiwa Kresna (Kresna Life), dan AJB Bumiputera 1912.

"Kami berharap dalam waktu dekat kami akan melaporkan secara terpisah perkembangan terkini dari penanganan beberapa industri asuransi itu," ucapnya.

Untuk mengatasi ini, OJK telah membentuk tim pengawasan khusus yang bertugas mengawasi perusahaan-perusahaan asuransi berasalah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com