Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kripto Mencoba Bangkit, Harga Bitcoin Naik 25 Persen

Kompas.com - 17/01/2023, 11:53 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar aset kripto mulai mencoba bangkit pada awal tahun 2023, setelah tertekan signfikan pada tahun lalu.

Hal ini ditandai dengan harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, yang meningkat signifikan selama satu bulan terakhir.

Dilansir dari CNN, harga aset kripto paling populer itu telah menguat 25 persen selama satu bulan terakhir ke level kisaran 20.000 dollar AS atau setara Rp 301 juta (asumsi kurs Rp 15.050 per dollar AS).

Ini menjadi kali pertama Bitcoin diperdagangkan di atas 20.000 dollar AS per keping sejak November lalu.

Baca juga: Bitcoin Halving Day Diproyeksi Bakal Pengaruhi Pasar Kripto ke Depan, Apa Itu?

Bukan hanya Bitcoin, aset kripto besar lainnya, Ethereum juga mencatatkan kenaikan signifikan selama satu bulan terakhir. Harga aset kripto terbesar kedua itu melonjak lebih dari 30 persen secara bulanan ke kisaran 1.500 dollar AS.

"Wall Street sangat yakin, puncak dari siklus pengetatan kebijakan moneter The Fed sudah mulai terlihat dan itu menjadi support bagi kripto," ujar Senior Market Analyst Oanda, Ed Moya, dikutip Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Bitcoin Halving Day Diproyeksi Bakal Pengaruhi Pasar Kripto ke Depan, Apa Itu?

 


Sebagaimana diketahui, harga Bitcoin sempat mencapai puncak tertingginya pada November 2021 di kisaran 69.000 dollar AS per keping.

Selang satu tahun kemudian, harga aset kripto itu ambruk, bahkan sempat menyentuh level terendah dua tahun terakhir 15.480 per dollar AS, terimbas dari fenomena bangkrutnya FTX.

Namun, seiring dengan prospek pengetatan kebijakan moneter yang melambat, harga aset kripto mulai merangkak naik. Tren ini diproyeksi berlanjut apabila tidak terdapat 'kejutan' baru dari bank sentral AS, The Federal Reserve.

"Atau harga komoditas melambung, trader kripto seharusnya tidak kaget jika Bitcoin bisa melanjutkan tren penguatan," ucap Moya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com