Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Jokowi Sebut 47 Negara Sudah Jadi "Pasien" IMF, yang Antre Masih Banyak

Kompas.com - 17/01/2023, 13:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sebanyak 47 negara sudah menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Kondisi itu terjadi akibat terus berlanjutnya gejolak ekonomi global.

IMF merupakan lembaga keuangan internasional yang menyediakan bantuan keuangan berupa pinjaman, serta memberikan masukan kepada negara anggotanya yang bermasalah.

"Guncangan ekonomi karena pandemi dan perang, sudah menyebabkan 47 negara masuk menjadi pasiennya IMF," ujarnya dalam acara Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Jokowi Ungkap 2 Masalah Besar di Daerah, Pemda Diminta Hati-hati

Jumlah negara yang sedang ditangani oleh IMF itu naik dari Oktober 2022 yang hanya 28 negara. Jokowi bilang, masih banyak negara yang mengantre agar kondisi keuangannya dibantu IMF.

"Ini (negara) yang lain masih ngantre di depan pintu IMF," imbuh dia.

Bahkan, lanjut kepala negara itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyebutkan, sepertiga dunia atau sekitar 70 negara diproyeksi mengalami resesi di 2023. Ratusan juta penduduk di negara yang tidak terkena resesi disebut merasakan seperti sedang resesi.

Baca juga: Jokowi Tegur Bulog gara-gara Harga Beras Naik


Dengan kondisi global tersebut, Jokowi menekankan bahwa Indonesia perlu berhati-hati dalam menghadapi perekonomian 2023, meski sepanjang tahun lalu kinerja ekonomi RI cukup kuat.

Pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III-2022 terjaga di kisaran 5 persen, bahkan pemerintah meyakini ekonomi sepanjang tahun lalu bisa mencapai 5,3 persen. Sementara inflasi capai 5,51 persen pada 2022.

"Ini patut kita syukuri, berkat kerja keras kita semua. Coba bandingkan dengan negara lain, seperti Uni Eropa yang inflasinya mencapai 9,2 persen," kata dia.

Baca juga: Minta Kepala Daerah Sering ke Pasar, Jokowi: Sudah Tak Musim yang Namanya ABS!

Jokowi lantas meminta jajaran pemerintahannya, baik pusat maupun daerah, untuk bersama membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, serta berhati-hari dalam menghadapi ketidakpastian global.

"Hati-hati tahun 2023, ini masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi kita, juga bagi ekonomi global. Semuanya harus hati-hati. Bekerja keras semuanya, mendeteksi informasi-informasi dan data di lapangan sehingga kita jangan keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan itu harus berbasis data dan fakta di lapangan," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sindir Kepala Daerah yang Naikkan Tarif PDAM Lebih 100 persen

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Naik 125 Persen, PT Pelni Prediksi Jumlah Penumpang di Masa Mudik Tembus 600.000 Orang

Naik 125 Persen, PT Pelni Prediksi Jumlah Penumpang di Masa Mudik Tembus 600.000 Orang

Whats New
Mana Lebih Cuan, Obligasi Fixed Rate atau Deposito?

Mana Lebih Cuan, Obligasi Fixed Rate atau Deposito?

Spend Smart
Jelang Mudik Lebaran 2023, Simak Kondisi Jalan di Jawa dan Luar Jawa

Jelang Mudik Lebaran 2023, Simak Kondisi Jalan di Jawa dan Luar Jawa

Whats New
Tips Memaksimalkan Pengeluaran dengan Memilih Belanja di Pekan Diskon Ramadhan

Tips Memaksimalkan Pengeluaran dengan Memilih Belanja di Pekan Diskon Ramadhan

Spend Smart
Alasan Efisiensi, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawannya

Alasan Efisiensi, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawannya

Whats New
Singgung Alphard Masuk Apron Bandara, Anggota DPR: Tak Hanya Menkeu, Semua Menteri, Pengusaha..

Singgung Alphard Masuk Apron Bandara, Anggota DPR: Tak Hanya Menkeu, Semua Menteri, Pengusaha..

Whats New
Disney Bakal Mulai Lakukan PHK Massal Pekan Ini

Disney Bakal Mulai Lakukan PHK Massal Pekan Ini

Whats New
Mengenal Penipuan Bermodus File APK dan Cara Menghindarinya

Mengenal Penipuan Bermodus File APK dan Cara Menghindarinya

Work Smart
Sandiaga: Ada 11 Maskapai Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara

Sandiaga: Ada 11 Maskapai Buka Penerbangan Langsung dari 7 Negara

Whats New
Ungkap Alasan Kembali Impor Beras, Bapanas: Apakah Mau Membiarkan Stok Bulog Nol?

Ungkap Alasan Kembali Impor Beras, Bapanas: Apakah Mau Membiarkan Stok Bulog Nol?

Whats New
Pupuk dan Pestisida Palsu Rugikan Petani, Kementan Awasi Peredarannya

Pupuk dan Pestisida Palsu Rugikan Petani, Kementan Awasi Peredarannya

Whats New
Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

Freeport Tambah Porsi Saham di PT Smelting Jadi 65 Persen

Whats New
Kilau Emas Antam Meredup, Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Kilau Emas Antam Meredup, Hari Ini Anjlok Rp 10.000 Per Gram

Whats New
Belum Dilibatkan dalam Pembangunan Kereta di IKN, Bos KAI: Infrastrukturnya Dibangun Pemerintah Dulu

Belum Dilibatkan dalam Pembangunan Kereta di IKN, Bos KAI: Infrastrukturnya Dibangun Pemerintah Dulu

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+