JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewanti-wanti sejumlah gubernur yang wilayahnya memiliki tingkat inflasi terlampau tinggi.
Ia mengungkapkan, setidaknya ada 23 provinsi yang inflasinya terpantau melampaui inflasi nasional yang sebesar 5,51 persen di 2022. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerahnya.
Provinsi yang tercatat inflasinya terlampau tinggi, di antaranya Sumatera Barat 7,43 persen, Sulawesi Tenggara 7,39 persen, Kalimantan Selatan 6,99 persen, dan Riau 6,81 persen.
"Jadi terhadap 23 provinsi ini, Pak Gubernur mohon diperhatikan," ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).
Baca juga: Jokowi Soroti Risiko PHK, Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah
Di sisi lain, terdapat 10 kabupaten/kota yang laju inflasinya terpantau tinggi. Di antaranya ada Kota Baru sebesar 8,65 persen, Bau-bau 8,35 persen, Tanjung Selor 7,98 persen, dan Bukittinggi 7,76 persen.
"Jadi terhadap kota-kota yang tertinggi diharapkan di tahun 2023 ini bisa lebih baik," imbuh Airlangga.
Baca juga: Jokowi Tegur Bulog gara-gara Harga Beras Naik
Ia menyebutkan, salah satu penyebab terjadinya tingkat inflasi yang tinggi adalah kenaikan harga beras. Komoditas pangan ini berkontribusi 0,07 persen terhadap inflasi nasional.
"Itu (inflasi beras) adalah salah satu yang tertinggi sehingga tentu berbagai kerja sama perlu dilakukan," katanya.
Baca juga: Inflasi Terkendali, Sri Mulyani Kasih Hadiah ke Pemda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.