JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menjelaskan perihal mengapa beras masih mahal padahal Indonesia sudah mendatangkan beras impor.
Buwas mengaku pihaknya sudah jor-joran untuk melakukan intervensi agar harga bisa terkendali.
Buwas mengatakan, pihaknya juga sudah menggelontorkan penyaluran Cdangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 62.000 ton. Ia menilai angka tersebut sudah sangat besar atau di luar kebiasaan Bulog.
"Coba dilihat, intervensi Bulog kan sudah luar biasa. Itu kan justru membuktikan bahwa memang kebutuhannya banyak, stoknya kurang," ujar Buwas saat ditemui di kawasan DPR RI Senayan, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Jokowi Tegur Bulog gara-gara Harga Beras Naik
Menurutnya yang menjadi penyebab kenaikan harga beras adalah pasokan beras yang kian tiris sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen,
"Berapa pun yang kami gelontorkan, kebutuhannya itu masih banyak. Nah stoknya itu berarti kurang," imbuh Buwas.
Ia menuturkan stok di Pasar Induk Beras Cipinang normalnya sebesar 36.000 ton per hari. Namun saat ini jumlahnya jauh di bawah itu lantaran daerah-daerah pemasok beras tak sanggup menyuplai dengan volume seperti biasanya. Kondisi tersebut yang ia nilai menjadi penyebab harga beras naik.
Karena itu, Bulog menyatakan akan terus menyuplai stok CBP ke Pasar Induk Beras Cipinang setiap minggu.
Baca juga: Mendag Zulhas Perintahkan Bulog Segera Salurkan Beras Impor, Harga Rp 8.200
Namun, Buwas tak menyebutkan berapa jumlah yang akan Bulog salurkan. Apabila pedagang membutuhkan 10.000 ton per minggu, Bulog akan menyanggupinya.
"Tapi kan ini bukan berasnya kami, beras nya negara. Kalau pemerintah sudah mengatakan itu, ya itu peran Bulog. Kami enggak pernah berhitung untung, engga. Tapi soal kecukupan itu," ujarnya.
Sementara itu mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga beras medium hari ini naik menjadi Rp 12.750 per kilogram.
Adapun daerah yang mengalami harga beras paling tinggi ada di Kalimantan Tengah yang dibanderol Rp 16.650 per kilogram.
Baca juga: Target Impor Beras Tahap I Belum Capai 200.000 Ton, Bos Bulog: Ada Faktor Cuaca
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.