Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Bos-bos Perbankan Optimistis Peluang RI Masuk ke Jurang Resesi Kecil

Kompas.com - 17/01/2023, 20:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan sepertiga atau 70 persen negara di dunia akan masuk jurang resesi tahun ini. Namun, bos-bos perbankan rupanya optimistis peluang Indonesia mengalami resesi relatif kecil.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengatakan, negara lain mungkin berpeluang besar mengalami resesi di tahun ini, tapi tidak dengan Indonesia.

Dia memaparkan hasil survei Bloomberg, probabilitas Indonesia mengalami resesi di 2023 hanya sebesar 3 persen. Angka ini lebih kecil dibandingkan dengan Malaysia yang probabilitasnya sebesar 13 persen.

Baca juga: Indonesia Diprediksi Tak Akan Alami Resesi pada 2023, tapi Bakal Hadapi Penurunan Pertumbuhan Ekonomi

Bahkan banyak negara seperti Pakistan, Taiwan, Australia, Hong Kong, dan China probabilitas resesinya sebesar 20 persen. Sementara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa probabilitasnya masing-masing 40 persen dan 50 persen.

"Kita juga bangga bahwa Indonesia mampu mengelola ekonominya, mampu mengintegrasikan dan mengkonsultasikan secara baik, maka saya kira ekonomi kita cukup solid dan kemudian peluang terjadinya resesi di Indonesia hanya 3 persen," ujarnya dalam webinar OJK Institute, Selasa (17/1/2023).

Meskipun dia mengakui, masih ada tangtangan yang harus dihadapi Indonesia di tahun ini seperti resesi AS, tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, inflasi tinggi, kenaikan suku bunga acuan, disrupsi rantai pasok, hingga perlambatan ekonomi global.

Baca juga: Ada Potensi Resesi Global, RI Harus Genjot Produktivitas Ekonomi

"Situasi ekonomi global masih diwarnai ketidakpastian dan risiko perekonomian global meningkat, mendorong probabilitas kemungkinan ataupun peluang resesi ekonomi di banyak negara," ucapnya.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengatakan, negara maju lebih berpeluang mengalami resesi di tahun ini dibandingkan dengan negara berkembang seperti Indonesia.

Menurutnya, negara-negara yang ada di kawasan emerging market seperti Asia kemungkinan resesinya kecil dibandingkan negara-negara di Eropa, Kanada, Australia, Turki, dan Meksiko.

"Kita bersyukur negara kita Indonesia probabilitasnya sangat kecil sekitar 5 persen diikuti Saudi, Thailand , dan China," kata Hery pada kesempatan yang sama.

Hal ini dikarenakan proyeksi pertumbuhan ekonomi di negara maju lebih lambat dibandingkan negara berkembang di Asia Tenggara. Meskipun baik negara maju maupun negara berkembang pada tahun ini akan sama-sama mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.

"Kita lihat di AS misalnya, 2023 diperkirakan GDP hanya tumbuh sekitar 1 persen, begitu juga dengan negara Eropa GDP 2023 diperkirakan hanya akn mencapai 0,5 persen. Kalau kita lihat yang ada di area di Middle East dan Central Asia walaupun ada penurunan, tapi masih ada di angka sekitar 3,6 persen. Ini menunjukan emerging market pertumbuhan masih bagus walaupun mengalami perlambatan," tutur Hary.

Baca juga: IMF Prediksi Sepertiga Ekonomi Dunia Masuk Resesi, Sri Mulyani: Indonesia Tidak Termasuk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

BrandzView
Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Whats New
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Whats New
Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Whats New
Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+