Dari dalam negeri, pasar saham diproyeksi tidak lagi mendapatkan tekanan besar dari fluktuasi nilai tukar rupiah.
Adanya ekspektasi puncak kenaikan suku bunga The Fed menjadi penyebabnya.
"Risiko nilai tukar yang selama ini menjadi ‘penghalang’ diharapkan akan membaik ketika penguatan dollar AS mulai mereda," katanya.
Sentimen positif juga datang dari momentum tahun politik. Dengan anggaran Pemilu dan Pilkada serentak yang akan digelontorkan, konsumsi domestik diprediksi melonjak, kemudian mengerek IHSG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.