Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Akademisi Ini Sebut Food Estate Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan Nasional

Kompas.com - 18/01/2023, 14:18 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOPMAS.com – Pengamat pertanian dan Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sujarwo mengatakan, food estate memiliki konsep dan tujuan yang positif untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Menurutnya, wajar apabila pemerintah menggencarkan food estate, terlebih di tengah ancaman krisis pangan pada masa mendatang.

Sujarwo menilai, food estate diperankan sebagai bangunan kelembagaan pemerintah untuk modernisasi, efisiensi pertanian, penciptaan nilai tambah, dan bersinergi dengan korporasi petani.

Jika hal itu dilakukan, kata dia, maka akselerasi yang dijalankan pemerintah sangat strategis.

"Dengan asumsi biaya transaksi dapat ditekan dan ada efisiensi operasi, maka food estate akan menjadi instrumen kebijakan pemerintah dalam rangka penguatan ketahanan pangan berkelanjutan dan membawa multiplier efect pada modernisasi pertanian nasional," jelasnya dalam keterangan pers, Selasa (18/1/2023).

Baca juga: Tingkatkan Produksi Beras Nasional, Mentan SYL Kawal Gerakan Tanam di Kawasan Food Estate Kapuas

Sujarwo juga menyebutkan, food estate juga dapat mendorong kesejahteraan petani melalui pola kelembagaan atau korporasi petani. Dengan begitu, nilai ekonomi pertanian bisa terskala dengan baik.

"Dengan ini, efek penciptaan nilai tambah akan semakin terbuka lebar jika sumber daya pertanian dikelola secara perusahaan dengan skala usaha dan memiliki keberlanjutan (continuity) dalam produksinya," katanya.

Hal senada diungkapkan Guru Besar Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Tualar Simarmata. Dia menilai, perluasan lahan pertanian diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat setiap tahun.

"Luas sawah kita saat ini sekitar 7,5 juta hektar (ha). Kalau kita bisa menambah katakanlah 5 juta ha secara bertahap, kita sudah pasti bisa menjadi mandiri pangan, swasembada sangat kuat," katanya.

Baca juga: Program Food Estate di Pulang Pisau Berikan Dampak Positif bagi Kesejahteraan Petani

Meski demikian, Tualar mengatakan, program food estate tidak bisa dinilai dalam waktu dekat. Sebab, program ini harus berjalan secara berkelanjutan dan harus terus menerus dilakukan evaluasi.

"Ada kemajuan, tetapi memang progresnya perlahan. Jadi, menurut saya food estate itu bagus sekali, tapi dalam implementasinya keliatannya harus banyak penyempurnaan sehingga tidak terlalu banyak kegagalannya," ungkapnya.

Untuk memperbaiki pengelolaan food estate, Tualar menyarankan, program ini sebaiknya dikelola badan khusus yang profesional, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta supaya eksekusinya bisa maksimal.

"Manajemennya harus dibikin satu pintu, dari A sampai Z. Kalau mau bikin food estate harus ada satu company yang menjadi induknya. Nah, induknya itulah yang menurut saya harus dibuat profesional," katanya.

Baca juga: Harapan Jokowi Saat Luncurkan Food Estate Mangga dan Taksi Alsintan di Gresik

Tualar juga menyarankan, pelaksanaan food estate di lapangan dilakukan para petani milenial sebagai mitra.

“Nanti tinggal dihitung satu petani itu luasnya bisa berapa ha supaya hidupnya bisa nyaman dan penghasilannya layak. Jadi ini memang memaksa petani jadi kaya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com