KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan program food estate berjalan sesuai target. Bahkan pada 2023, produktivitas di blok A5 pada lahan demplot Balai Wilayah Sungai (BWS) II PUPR sudah mencapai 4,2 ton per ha.
"Food estate di Kalteng bukan kaleng kaleng. Jadi, jangan dibilang gagal. Kemajuanya nyata sekali karena sudah ada bukti, yaitu kenaikan produktivitas. Rata-rata produksi bisa mencapai 4,2 ton per hektar (ha)," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (18/1/2023).
Perkembangan itu, kata Sunarti, termasuk yang paling cepat mengingat sebagian lahan di blok A5 adalah lahan baru atau garapan yang dibuka empat tahun lalu.
Sunarti menjelaskan, dari sisi pendapatan rata-rata petani di blok A5 sudah semakin sejahtera. Dia menilai, hal itu terlihat dari bentuk fisik bangunan rumah mereka yang setiap hari terus melakukan pembangunan.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPR Nilai Food Estate di Kalteng Berdampak Besar untuk Pendapatan Petani
Menurutnya, pendapatan para petani setelah adanya food estate jauh lebih meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya food estate.
"Nah pada awal 2020 (sebelum food estate) bentuk bangunan rumah masih sederhana. Sekarang, rumah mereka sudah bagus, tidak kalah dengan di kota. Mereka bilang food estate memberi dampak yang signifikan," katanya dalam siaran pers, Rabu.
Sunarti menambahkan, program food estate mendapat dukungan penuh dari akademisi lintas kampus seluruh Indonesia yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama.
Dia menyebutkan, para akademisi tersebut bahkan menjadi perumus pengembangan food estate dari waktu ke waktu.
"Pemprov Kalteng terus menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan kampus lainnya. Mereka terus men-support dengan berbagai bantuan inovasi," jelasnya.
Baca juga: Akademisi Ini Sebut Food Estate Penting untuk Jaga Ketahanan Pangan Nasional
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sujarwo mengatakan, food estate memiliki konsep dan tujuan yang positif untuk mendukung ketahanan pangan nasional, terutama di tengah ancaman dan krisis pangan dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.