Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur Jokowi gara-gara Harga Beras Naik, Bulog Lepas 100.000 Ton Beras untuk Operasi Pasar

Kompas.com - 19/01/2023, 13:27 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 100.000 ton beras untuk digelontorkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar awal Januari 2023.

Hal ini seturut dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta dirinya untuk segera meredam kenaikan harga beras.

Selain itu, Budi Waseso mengaku telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar melalui program SPHP yang sudah berjalan lancar di tahun 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.

"Kami tengah menggelontorkan sebanyak 100.000 ton beras SPHP pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia," ujar Buwas dalam siaran resminya, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Jokowi Tegur Bulog gara-gara Harga Beras Naik

Oleh sebab itu, dia mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga.

"Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” kata Buwas.

Lebih lanjut Buwas mengatakan, kebijakan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton melalui Perum Bulog dilakukan bertujuan menahan laju kenaikan harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali.

Baca juga: Ditugaskan Serap Beras Lokal 2,4 Juta Ton, Bos Bulog: Kalau Sudah Ada Penugasan Ya Kita Ambil

 


Menurut Buwas, dengan kedatangan beras impor menjadikan stok cadangan beras pemerintah di Bulog kini menjadi 683.000 ton. Tambahan beras impor semata-mata memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023. “Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” kata Buwas.

Mantan Kepala Badan narkotika nasional (BNN) itu mengatakan, selain mendapatkan tambahan stok beras impor, Bulog juga terus dan aktif maksimalkan penyerapan pada saat panen raya mendatang. Harapannya semua stok cadangan beras pemerintah pada tahun ini bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri sendiri.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Derah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi.

Baca juga: Indonesia Sudah Impor Beras tapi Kok Masih Mahal? Bos Bulog: Bukti Kebutuhan Banyak, Stoknya Kurang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com