Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] RI Stop Impor BBM 2045 | Aplikasi Jual Beli Emas Tamasia Ternyata Tidak Berizin Bappebti

Kompas.com - 20/01/2023, 06:42 WIB
Aprillia Ika

Penulis

 

4. Ditegur Jokowi gara-gara Harga Beras Naik, Bulog Lepas 100.000 Ton Beras untuk Operasi Pasar

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan sebanyak 100.000 ton beras untuk digelontorkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar awal Januari 2023.

Hal ini seturut dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta dirinya untuk segera meredam kenaikan harga beras.

Selain itu, Budi Waseso mengaku telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar melalui program SPHP yang sudah berjalan lancar di tahun 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.

"Kami tengah menggelontorkan sebanyak 100.000 ton beras SPHP pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia," ujar Buwas dalam siaran resminya, Kamis (19/1/2023).

Selengkapnya klik di sini

5. RI Larang Ekspor Bauksit, Menteri Bahlil: Silakan Kalau Mau Protes

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan rencana pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor bijih bauksit pada tahun 2023.

Rencana larangan ekspor bauksit ini ia sampaikan di hadapan sejumlah investor di Paviliun Indonesia di World Economic Forum (WEF) Annual Meeting 2023 di Davos, Swiss.

"Tahun ini kami juga sampaikan, silakan juga kalau mau protes kami, Indonesia. Kemarin kan kita dibawa ke WTO soal (larangan ekspor) nikel, kalah, dan kami lagi naik banding," kata Bahlil dikutip dari Antara, Kamis (19/1/2023).

"Sekarang kita sudah mengumumkan lagi, (untuk) melarang ekspor bauksit tahun ini," tambah dia.

Selengkapnya klik di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com