Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korupsi di BUMN Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Hancur

Kompas.com - 20/01/2023, 09:19 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan kinerja BUMN terus membaik meski diakuinya masih ada sejumlah personil BUMN yang terlibat kasus korupsi.

"Memang masih ada BUMN yang korupsi, Waskita Beton, Jiwasraya, ASABRI, Garuda, ya kita bawa langsung ke penjara," katanya dalam Investor Appreciation Night Market Outlook 2023 dikutip dari Antara, Jumat (20/1/2023).

Menurut Erick, kasus korupsi BUMN tidak bisa ditawar lagi dan pelakunya tetap harus dijebloskan ke penjara. Hal itu lantaran sepertiga ekonomi nasional berasal dari BUMN.

"Sepertiga ekonomi Indonesia itu BUMN, tetapi korup, nggak bisa. Nanti kita kolaps kalau sepertiga ekonominya kolaps," katanya.

Baca juga: 10 Daerah UMR Tertinggi di Indonesia 2023, Karawang Juaranya

Erick juga menuturkan secara tahunan, indikator keuangan konsolidasi BUMN tercatat terus membaik. Hingga triwulan III 2022, aset naik 9 persen.

Begitu pula ekuitas naik 26,6 persen, pendapatan usaha naik 29,6 persen dan laba bersih meroket hingga 154,1 persen.

"Keuntungan BUMN yang tadinya Rp 13 triliun, sekarang Rp 125 triliun. Ini kuartal III 2022 Rp 155 triliun. Belum tutup buku. Insya Allah ini lebih dari Rp 200 triliun," katanya.

Begitu pula kontribusi BUMN terhadap negara yang tercatat terus meningkat. Pada saat pandemi Covid-19 (2020-triwulan III 2022), kontribusi BUMN mencapai Rp 1.198 triliun.

Baca juga: Ini Perbedaan UMK dan UMR yang Kerap Disalahpahami

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kontribusi BUMN sepanjang 2017-2019 sebesar Rp 1.130 triliun.

Demikian pula persepsi soal utang dan bangkrutnya BUMN terbantahkan dengan perbaikan rasio utang terhadap modal BUMN yang terus menyusut dari 38,6 persen pada 2020 menjadi 36,2 persen pada 2021.

Tidak hanya itu, sejumlah emiten BUMN juga menunjukkan pertumbuhan market cap yang cemerlang.

"Jadi kalau dibandingkan sektor swasta, (BUMN) nggak jelek. Ini datanya orang bursa lho," katanya seraya menjelaskan bahwa return atau total pengembalian yang diterima pemegang saham BUMN mencapai 18 persen atau lebih baik ketimbang sektor swasta yang hanya sebesar 10,8 persen.

Baca juga: Mengenal Logam Tanah Jarang atau Rare Earth yang Bikin Geger se-Eropa

Erick menyebut konsolidasi BUMN telah membuat BUMN semakin efisien. Ia pun mengaku tidak ingin BUMN menjadi menara gading. Ia meyakinkan BUMN ingin bermitra dengan sektor swasta, pemain global, UMKM, namun dengan skema yang saling menguntungkan (win win).

"Kita punya cita-cita jadi negara ekonomi empat terbesar di dunia tahun 2045," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com