JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela agenda World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempatkan bertemu President/Chief Executive Officer (CEO) Takeda Pharmaceutical Company, Christophe Weber, pada Rabu (18/1/2023).
Pertemuan itu membahas tentang program vaksin demam berdarah dan mendorong Takeda untuk berinvestasi vaksin di Indonesia. Sebagai negara endemis demam berdarah, terutama di wilayah Timur, Kalimantan, dan di Jawa saat musim hujan, Indonesia membutuhkan vaksin demam berdarah untuk mencegah perluasan penyakit dan kematian akibat demam berdarah.
"Saya berterimakasih kepada Takeda atas produk-produknya yang telah banyak membantu masyarakat Indonesia. Kami dorong Takeda untuk jangan hanya mengimpor vaksinnya tapi juga produksi di Indonesia," ucapnya melalui siaran pers Kementerian Investasi, Jumat (20/1/2023).
Dirinya pun menyatakan siap untuk mendukung program dan rencana investasi Takeda serta akan membantu mengkoordinasikan program vaksinasi demam berdarah dengan Kementerian Kesehatan. Selain itu, Kementerian Investasi/BKPM juga siap untuk memfasilitasi dan mempertemukan mitra lokal yang sesuai dengan kebutuhan Takeda.
Baca juga: Ke Cargill, Bahlil Tawarkan Konsep Kerja Sama Suplai Bahan Baku dengan Mitra Lokal
President/Chief Executive Officer (CEO) Takeda Pharmaceutical Company Christophe Weber menyampaikan bahwa Takeda telah mengembangkan vaksin demam berdarah selama 10 tahun dan siap untuk didistribusikan.
Weber bilang, Takeda membuka kemungkinan untuk memproduksi vaksin demam berdarah di Indonesia selama ada mitra lokal yang tepat. Takeda adalah perusahaan farmasi global asal Jepang yang berinvestasi dalam penelitian dan mengomersialkan lebih dari 700 produk di 70 Negara dan memiliki lebih dari 55.000 karyawan secara global.
Baca juga: Bahlil Bujuk Bos Siemens Energy Investasi Panel Surya di Indonesia
Di Indonesia, Takeda telah menjadi mitra layanan kesehatan utama selama lebih dari 50 tahun dan berkontribusi pada penyakit kompleks seperti onkologi, perawatan primer dan layanan kesehatan konsumen.
"Kami berharap akan membantu masyarakat Indonesia dengan vaksin ini, mengingat demam berdarah merupakan masalah yang ada di Indonesia. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sangat berkomitmen untuk bekerja dengan baik dan bekerja sama dengan Indonesia. Kami harapkan dukungan dari Bapak Menteri untuk program vaksin ini. Kami juga terbuka atas kemungkinan bermitra dengan perusahaan lokal Indonesia," tuturnya.
Baca juga: RI Larang Ekspor Bauksit, Menteri Bahlil: Silakan Kalau Mau Protes
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.