Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Harga Beras Masih Mahal, Bos Bulog Akui Masih Ada Mafia

Kompas.com - 20/01/2023, 14:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso tak menampik jika harga beras saat ini masih mahal.

Namun dia mengaku tak tahu apa penyebab harga beras masih mahal lantaran dirinya sudah menggelontorkan ratusan ribu ton beras untuk meredam harga.

Sementara di sisi lain, Buwas menduga salah satu penyebabnya harga beras mahal adalah adanya mafia yang sengaja menjual dengan harga tinggi ke pedagang beras, sehingga harga di konsumen juga mahal.

Baca juga: Luluh, Mendag Izinkan Keran Impor Beras Ditutup 16 Februari 2023

"Sebenarnya saya sudah tahu, dan saya tidak bodoh-bodoh amat. Kalau tanda kutip ada mafia, memang ada. Saya ini punya kebijakan atas dasar perintah Presiden, kita harus menggelontorkan sebanyak mungkin. Tidak ada monopoli terhadap masalah perberasan, karena beras adalah kebutuhan pokok yang mendasar," kata Buwas saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (10/1/2023).

Sayangnya Buwas masih pelit bicara soal siapa oknum atau mafia tersebut. Namun Buwas bilang, berdasarkan hasil video yang didapatkan, oknum tersebut bertugas menjadi koordinator dan mengintimidasi pedagang untuk mau membeli beras dengan harga mahal.

"Saya melepasnya dengan harga Rp 8.300 per kilogram, beras yang saya lepas sekarang itu berasnya impor yang notabene broken 5 atau premium, dijulanya Rp 8.300, seharusnya dengan  Rp 8.300 sampai konsumen ya 9.000 lah, tapi yang terjadi harganya tetap tinggi," ungkap Buwas.

"Saya ikuti semua, begitu saya pancing, ikuti ternyata para pedagang ini mendapatkan harga mahal, bagaimana dia menjual murah, karena dia belinya mahal. Saya buka, ngapain ngumpulin pedagang diintimidasi, jangan dipikir saya tidak tahu ada rekamannya, siapa yang hadir saya tahu, dimana tempatnya saya tahu, tidak ada koordinator-koordinatoran, engak ada mafia- mafia," sambung Buwas.

Baca juga: Impor Dibuka, Harga Beras Tetap Naik, Apa yang Salah?

Buwas mengaku dirinya juga sudah memberikan penugasan dan laporan kepada Satgas Pangan untuk segera menindalkanjuti mafia beras tersebut.

"Jangan merasa hebat, jagoan, pakai ngancam, apa ini, negara diancam-ancam, berani ngancam negara lagi, Satgas Pangan saya kasih (laporannya) enggak bisa cara begini. Masalah beras, masalah perut masyarakat dipakai mainan," tegas Buwas.

Sementara itu Kasub Satgas Ketersediaan Pangan Polri Helfi Assegaf mengatakan, dirinya sudah mendapatkan berkas laporan dari Perum Bulog dan akan mempelajariya lebih lanjut agar segera ditindaklanjuti.

"Nanti dulu, kami lihat dulu data berkasnya dan kami pelajari. Kita tertib hukum saja, jangan sampai mengganggu kondisi pangan kita yang menurut kami masih perlu," ungkap dia.

Baca juga: Ditegur Jokowi gara-gara Harga Beras Naik, Bulog Lepas 100.000 Ton Beras untuk Operasi Pasar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Anjlok 2 Persen, Ada Apa?

Harga Emas Dunia Anjlok 2 Persen, Ada Apa?

Whats New
OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini yang Harus Dipahami Nasabah Sebelum Beli Asuransi Unit Link

BrandzView
Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Whats New
Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Pupuk Subsidi di Garut Langka, Kementan Sarankan Pemkab Garut Ajukan Penambahan Alokasi

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Whats New
Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Komut: Keuangan Asabri Sudah Sehat Kembali

Whats New
Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Erick Thohir Rombak Direksi IFG, Hexana Jadi Dirut, Mantan Bos BTN Jadi Wadirut

Whats New
Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Saham-saham di Wall Street Menghijau

Whats New
[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

[POPULER MONEY] Kala Sri Mulyani Singgung Nama Gayus | Pemerintah Bukan Melarang Thrifting, tetapi...

Whats New
Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Jabatan Mari Elka di Bank Dunia Berakhir, Dubes RI untuk AS: Dia Bukan Sosok Sembarangan di Perekonomian RI

Whats New
Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Lebaran 2023, Penumpang di 15 Bandara AP I Diprediksi Naik Jadi 3,38 Juta

Whats New
Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+