Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi RI Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan Dunia yang "Nyungsep"

Kompas.com - 22/01/2023, 16:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksi tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi dunia. Menurutnya hal itu tidak terlepas dari berbagai bantuan yang dianggarkan pemerintah melalui APBN di tengah tingginya gejolak perekonomian global.

Tahun 2022 memang menjadi tahun yang sulit bagi banyak negara di dunia. Melonjaknya harga berbagai komoditas akibat perang Rusia-Ukraina pada saat negara baru mencoba bangkit dari dampak pandemi Covid-19 menjadi penyebabnya.

Oleh karenanya, Sri Mulyani mengatakan lembaga keuangan internasional berulang kali melakukan koreksi ke bawah terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun lalu. Bahkan, dalam laporan teranyarnya Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 1,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca juga: Sri Mulyani Minta Anggaran Perlinsos Rp 476 Triliun Tak Dikorupsi

Proyeksi itu jauh lebih rendah dibanding dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bendahara negara itu bilang, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun lalu masih akan mencapai rentang 5,2 persen hingga 5,3 persen.

"Indonesia Alhamduillah, (pertumbuhan ekonomi) tahun kemarin 2022 karena baru akan dipublikasi BPS Februari kira-kira masih di 5,2-5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan dunia yang nyungsep di 1,7 persen," ujar dia dalam Seminar Ekonomi Nasional PC GP Ansor Malang, Minggu (22/1/2023).

Wanita yang akrab disapa Ani itu menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga di atas 5 persen merupakan hasil dari berbagai bantuan yang digelontorkan pemerintah melalui APBN. Contohnya anggaran jaring sosial berupa bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah untuk masyarakat tertentu.

Baca juga: Sri Mulyani: Anggaran Belanja Jangan Bocor atau Dikorupsi


"Kita memberi bantalan daya beli. Anggaran bantuan sosial naik mendekati Rp 460 triliun, tahun in Rp 476 triliun," kata Sri Mulyani.

Selain itu, bantuan juga diberikan pemerintah dalam bentuk subsidi. Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu harga minyak mentah dunia meroket, sehingga pemerintah perlu mengerek anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Kita mensubsidi harga minyak lonjakan, subsidi kita dari Rp 152 triliun menjadi Rp 555 triliun, itu duit beneran loh," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani Masuk Daftar Forbes 50 Forbes Over 50 Asia 2023, Jadi Wanita Menginspirasi

Bantuan juga diberikan kepada pelaku usaha. Salah satu bentuk bantuan yang diberikan kepada pelaku usaha oleh pemerintah ialah program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Lewat program tersebut, pelaku usaha kecil bisa mendapatkan akses pembiayaan yang lebih murah. Sebab, pemerintah memberikan subsidi bunga.

"Semua instrumen APBN untuk jagain rakyat, yang kita tahu guncangan akan terus terjadi supaya ekonomi tetap bagus di atas, yang lain boleh gelap tapi tidak di Indonesia," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Waspadai Kenaikan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com