Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Low Tuck Kwong Bertambah Tembus Rp 457 Triliun, Makin Tinggalkan Hartono Bersaudara

Kompas.com - 23/01/2023, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekayaan para miliarder Indonesia kembali meningkat di tengah kenaikan IHSG dalam sepekan terakhir.

Harta kekayaan orang terkaya Indonesia Low Tuck Kwong melesat tinggi bahkan semakin meninggalkan duo pemilik Grup Djarum Hartono bersaudara.

Mengutip data dari The Real Time Forbes Billionaires List, Jumat (20/1/2023), Low Tuck Kwong diketahui memiliki harta kekayaan sebesar 30,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 457,31 triliun (kurs Rp 15.093).

Harta kekayaan Low Tuck Kwong naik 7,44 persen bila dibandingkan pada akhir tahun lalu. Pada 31 Desember 2022, Low Tuck Kwong tercatat memiliki kekayaan sebesar 28,2 miliar  dollar AS.

Baca juga: Daftar 5 Orang Terkaya Dunia dengan Penurunan Harta Paling Besar pada 2022

Seiring bertambahnya harta kekayaan Low Tuck Kwong, pria yang lahir di Singapura ini semakin meninggalkan Budi Hartono dan Michael Hartono, duo bersaudara yang sebelumnya bertahan di puncak sebagai orang terkaya Indonesia selama bertahun-tahun.

Dilansir dari situs yang sama, Budi Hartono memiliki kekayaan 22,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 338,08 triliun dan saudaranya Michael Hartono tercatat memiliki kekayaan 21,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 324,49 triliun.

Kenaikan kekayaan Low Tuck Kwong terbilang fantastis. Pasalnya di awal tahun 2022 kekayaan Low Tuck Kwong hanya sebesar 3,7 miliar dollar AS dan kerap berada di urutan 10 besar orang terkaya Indonesia versi Forbes.

Namun pertumbuhan saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membuat kekayaan Low Tuck Kwong melesat tinggi. Hal ini dipicu kenaikan harga batubara dunia yang signifikan.

Tercatat hingga Jumat (20/1/2023) harga saham BYAN berada di level Rp 21.675 per saham. Saham BYAN ini sudah melesat 727,29 persen secara tahunan.

Berdasarkan data RTI, Low Tuch Kwong mengempit 60,94 persen saham BYAN dan saat ini menjadi Direktur Utama BYAN.

Selain karena faktor kenaikan harga batubara, saham BYAN juga turut melesat setelah melakukan stock split pada 2022. BYAN memutuskan melakukan stock split dengan rasio 1:10 pada awal Desember 2022.

Sementara itu, hingga Jumat lalu, harta kekayaan para taipan Indonesia lainnya relatif tidak banyak berubah. Ada Sri Prakash Lohia di urutan keempat, Prajogo Pangestu di urutan kelima dan Chairul Tanjung di urutan keenam.

Baca juga: Profil Bayan Resources, Pundi-pundi Kekayaan Orang Terkaya RI

Berikut 10 orang terkaya Indonesia versi Forbes per Jumat (21/1/2023).

1. Low Tuch Kwong 30,3 miliar dollar AS
2. R.Budi Hartono 22,4 miliar dollar AS
3. Michael Hartono 21,5 miliar dollar AS
4. Sri Prakash Lohia 8,0 miliar dollar AS
5. Prajogo Pangestu 5,4 miliar dollar AS
6. Chairul Tanjung  5,1 miliar dollar AS
7. Tahir & Famiy  4,3 miliar dollar AS
8. Djoko Susanto 4,2 miliar dollar AS
9. Theodore Rachmat 3,2 miliar dollar AS
10. Martua Sitorus 3,2 miliar dollar AS

(Noverius Laoli)

Baca juga: Kekayaannya Menguap Rp 2.053 Triliun, Elon Musk Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Dunia

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kekayaan Low Tuck Kwong Capai Rp 457 Triliun, Kian Meninggalkan Hartono Bersaudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com