Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Jangan karena Ganti Pemerintah, Kebijakannya Ganti Lagi...

Kompas.com - 23/01/2023, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsung program pembangunan yang telah dan sedang berjalan agar tidak merugikan masyarakat banyak.

Erick Thohir mengatakan, perbaikan kondisi ekonomi nasional terus terjadi, bahkan di tengah pandemi Covid-19 dan ancaman resesi global. Itu sebabnya, Erick mengajak semua pihak menjaga keberlangsungannya.

"Jangan karena ganti pemerintah, ganti pemimpin, kebijakannya ganti lagi, padahal kalau kita lihat setiap presiden kita meninggalkan legacy yang bagus," kata Erick Thohir dalam siaran pers Minggu (22/1/2023) malam.

Baca juga: Cerita Erick Thohir Bersih-bersih Asabri: Banyak yang Datang Menakut-nakuti

"Tidak mungkin kita membangun sebuah perbaikan program ke depan sepotong-sepotong. Terlepas dari perbedaan politik, perbedaan persepsi, yang bagus diteruskan, yang kurang bagus diperbaiki. Jangan bongkar pasang yang justru merugikan rakyat karena tidak adanya keberlanjutan," tambah Erick

Erick Thohir menyampaikan sejumlah indikator perbaikan ekonomi nasional saat tercermin dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan berada pada urutan kedua setelah India dengan proyeksi pertumbuhan 5 persen.

Selain itu, realisasi investasi 2022 mencapai 100,6 persen dengan realiasi Rp 1.207,2 triliun, dari target Rp1.200 triliun. Realisasi investasi yang tadinya didominasi oleh Pulau Jawa sekarang sudah shifting ke luar Pulau Jawa hingga 53 persen, sementara Pulau Jawa sebesar Rp 46,9 persen.

Indikator perbaikan ekonomi juga terlihat dari kontribusi BUMN terhadap ekonomi nasional juga terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, mencapai Rp 1.198 triliun atau naik dibandingkan periode 2017 hingga 2019 yang sebesar Rp 1.130 triliun.

Sementara itu, ratio hutang BUMN dibanding modal juga terus menurun dari 38,6 persen pada 2020, menjadi 36,2 persen pada 2021, dan turun lagi menjadi 34 persen pada akhir kuartal ketiga 2022. Untuk penyaluran KUR, bank-bank BUMN dalam Himbara kontribusinya mencapai 90 persen dengan menyalurkan Rp 328,2 triliun kepada 7,2 juta nasabah hingga Desember 2022.

Selain itu, di level pedesaan, dilakukan penyaluran kredit PNM Mekaar dengan realisasi pencairan Rp 61,4 triliun pencairan penyaluran hingga Desember 2022 yang menjangkau 13,54 juta nasabah aktif hingga Desember 2022 dengan persentasi kredit macet (NPL) hanya 0,16 persen.

Dari sisi pengelolaan sumberdaya alam, pemerintah mendorong hilirisasi produksi, yakni nilai tambah jika sumberdaya alam diolah di dalam negeri daripada diekspor dalam bentuk bahan mentah.

“Ayolah kita sama-sama buka hati-buka pikiran bahwa bangsa kita ini perlu solusi, bukan hanya ngomong-ngomong saja, konsep-konsep saja, kita perlu solusi. Kalau sudah ada solusi dari pemimpin sebelumnya, ayo lah diteruskan, jangan karena suka dan tidak suka," tegasnya.

Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Purwono Widodo Jadi Dirut Krakatau Steel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com