NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan aplikasi layanan musik serta podcast digital, Spotify, akhirnya mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya. Ini disampaikan CEO Spotify Daniel Ek dalam situs resmi perusahaan.
Dalam pengumuman tersebut disebutkan, Spotify akan memangkas 6 persen dari total karyawan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional. Daniel mengatakan, keputusan tersebut menjadi sulit, namun perlu diambil.
"Layaknya pemimpin lain, Saya berharap untuk mempertahankan tren baik dari pandemi, dan percaya bahwa bisnis global yang luas serta risiko yang lebih rendah terhadap dampak perlambatan iklan akan melindungi kami," ujar dia, dilansir dari CNN, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Imbas Risiko Resesi Global, Google PHK 12.000 Pekerja
"Kalau dipikir-pikir, Saya terlalu ambisius dalam berinvestasi terlebih dahulu sebelum melihat pertumbuhan pendapatan," tambahnya.
Asal tahu saja, perusahaan berbasis di Stockholm, Swedia, itu memiliki sekitar 9.800 karyawan secara global terhitung sampai dengan September 2022. Dengan asumsi jumlah karyawan tidak bertambah signifikan, maka PHK akan berdampak terhadap sekitar 588 karyawan.
Layaknya perusahaan teknologi besar lain, Spotify mengalami tekanan hebat pada tahun lalu. Saham perusahaan tercatat telah terpangkas hampir 50 persen dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.
Spotify pun menambah panjang daftar perusahaan teknologi raksasa yang melakukan pemangkasan secara besar-besaran. Sebelumnya, raksasa teknologi global lain juga telah mengumumkan langkah perampingan, mulai dari Amazon, Meta, Microsoft, hingga Google.
Asal tahu saja, perusahaan teknologi sempat melakukan perekrutan secara agresif selama periode pandemi Covid-19. Ini untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna atau konsumen yang pergerakannya terbatas pada periode tersebut.
Namun demikian, pada 2022 permintaan terhadap layanan digital mulai menurun, seiring dengan mulai kembalinya aktivitas fisik masyarakat. Ini diperparah dengan kondisi perekonomian global yang diwarnai lonjakan inflasi serta pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
Baca juga: Susul Google, Spotify Berencana Lakukan PHK Karyawannya Pekan Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.