Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Juara di Asia, Menguat Signifikan ke Level Rp 14.888 per Dollar AS

Kompas.com - 24/01/2023, 18:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat signifikan pada sesi perdagangan Selasa (24/1/2023) hari ini. Bahkan, mata uang Garuda mencatatkan penguatan paling tinggi di kawasan Asia-Pasifik.

Melansir data Bloomberg, pada sesi perdagangan hari ini nilai tukar rupiah ditutup melesat 188 poin atau 1,24 persen ke Rp 14.888 per dollar AS. Sejak pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah bergerak cenderung menguat.

Penguatan sebesar 1,24 persen itu menjadi yang paling tinggi dibanding negara Asia-Pasifik lain, mulai dari yen Jepang (0,37 persen), ringgit Malaysia (0,52 persen), hingga peso Filipina (0,26 persen). Sebagian besar mata uang negara Asia lain justru mencatat depresiasi terhadap mata uang Negeri Paman Sam.

Baca juga: Meski Gejolak Global Akan Berlanjut, Mandiri Sekuritas Optimistis IHSG Capai Level 7.510 di Akhir 2023

Apresiasi nilai tukar rupiah selaras dengan pergerakan indeks dollar AS yang cenderung melemah. Mengacu data Investing, greenback bergerak cenderung melemah pada rentang 101,87.

Adapun mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah juga terapresiasi. Pada hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 14.930 per dollar AS, lebih rendah dari Jumat lalu sebesar Rp 15.121 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah, Saham MEDC dan BUKA Melesat

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dollar bergerak di dekat level terendah sembilan bulan terhadap mata uang lainnya. Ini utamanya disebabkan risiko resesi AS dan arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve, serta bank sentral Eropa.

Bank sentral negara maju diproyeksi masih akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga acuannya untuk menghentikan laju inflasi. The Fed diprediksi melanjutkan kenaikan suku bunga acuannya, hingga level 5 persen pada Juni mendatang.

"Komentar dari anggota dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Klaas Knot dan Peter Kazimir, yang keduanya menganjurkan untuk dua kenaikan 50 basis poin lagi pada pertemuan di bulan Februari dan Maret," ujar dia, Selasa.

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari kondisi fundamental perekonomian yang masih terjaga. Dalam berbagai kesempatan pemerintah menyampaikan, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2022 masih akan jauh lebih tinggi dibanding rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Pernyataan itu mendulang optimisme dari para investor. Ini kemudian membuat investor asing pede memburu obligasi RI.

Baca juga: IHSG Parkir di Zona Merah, 3 Emiten Ini Turun Paling Dalam di Indeks LQ45

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com