Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Petani Buang-buang Tomat, Kementan: Kami Cek ke Lapangan

Kompas.com - 24/01/2023, 21:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Pertanian (Kementan) buka suara terkait video viral yang memperlihatkan dua petani membuang tomat lantaran harganya yang jatuh.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengecek fakta kebenaran video tersebut lantaran tidak mau terburu-buru dan salah mengambil tindakan.

"Saya sudah tunjuk ke lapangan buat cek, yang dibuang-buang kan enggak banyak," ujarnya saat dijumpai di DPR RI Senayan, Selasa (24/1/2023) .

"Kita lihat nanti seperti apa, situasi di lapangan seperti apa. Jangan-jangan barang busuk. Kita enggak tahu faktanya sepeti apa," sambung Prihasto.

Baca juga: Kritik Soal Food Estate, Ketua Komisi IV DPR: Datanya di Mark Up oleh Kementan

Dia menuturkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dan akan menindaklanjuti langkah apa sebaiknya yang harus dilakukan

"Sekarang kita tindaklanjuti bersama sama. Pemerintah Daerah apa yang dilakukan, Provinsi apa yg dilakukan baru Pemerintah Pusat apa yang dilakukan. Negara ini bukan Pemerintah Pusat doang kan," ungkapnya.

Adapun sebelumnya, tersebar di media sosial video yang memperlihatkan dua petani membuang dua kotak kayu berisi tomat ke jurang.

Baca juga: Ada Panen Raya di Pandeglang, Kementan Klaim Stok Beras Melimpah

Dalam caption video, disebutkan bahwa petani kesal lantaran harga jual tomat anjlok.

Kedua petani itu lalu membalikkan kotak kayu itu sehingga tomat matang jatuh ke jurang di tepi sungai.

Sementara di dalam bak mobil terlihat masih ada puluhan peti kayu berisi tomat.

"Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang, sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp 800, enggak ketutupan sama modalnya," kata Pudin dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).

Pada bulan lalu harga tomat berkisar Rp 4.000 per kilogram, namun saat ini turun jadi cuma Rp 600 hingga Rp 800 per kilogram. Menurutnya, dalam sekali panen petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak tergantung luas lahan tanam.

Baca juga: Kementan Bantah Isu Banjir Beras Impor Selundupan via Kepri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com