Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Ekonomi Global Mencuat, Harga Minyak Dunia Turun Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 25/01/2023, 07:51 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan hari Selasa (24/1/2023) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia/ WIB. Pergerakan harga minyak dunia dibayangi oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi global yang kembali mencuat.

Mengutip CNBC, harga Brent turun 1,15 dollar AS atau 1,3 persen menjadi 87,04 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 96 sen atau 1,2 persen menjadi 80,6 dollar AS per barrel.

Baca juga: China Sambut Tahun Baru Imlek, Harga Minyak Dunia Naik dalam Sepekan

Pada bulan Januari 2023, aktivitas bisnis AS berkontraksi dan merupakan kondisi yang terjadi selama tujuh bulan berturut-turut. Meskipun penurunan dimoderasi pada seluruh sektor manufaktur dan jasa untuk pertama kalinya sejak September, namun kepercayaan bisnis menguat di awal tahun.

“Ekonomi AS masih bisa berguling dan beberapa pedagang energi masih skeptis tentang seberapa cepat permintaan minyak mentah China akan bangkit kembali pada kuartal ini," kata analis OANDA Edward Moya.

Indeks PMI S&P GlobaL menunjukkan aktivitas bisnis zona euro membuat kejutan kembali ke pertumbuhan yang moderat pada bulan Januari 2023 ini. Namun, aktivitas ekonomi sektor swasta Inggris turun pada tingkat tercepat dalam dua tahun.

Baca juga: Optimisme China Dorong Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1 Persen

 


Sementara itu, stok minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat sekitar 1 juta minggu lalu sementara stok distilasi diperkirakan akan turun.

Sementara itu, panel OPEC+ kemungkinan akan mendukung kebijakan produksi minyak saat ini dalam pertemuannya pekan depan.

Baca juga: Inflasi AS Turun dan Pembatasan Covid-19 di China Berakhir Dorong Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1 Persen

 

 

Harga minyak dunia sulit tembus harga 100 dollar AS

Sumber OPEC+ mengatakan, harapan permintaan China yang lebih tinggi mendorong reli harga minyak. Namun kenaikan harga diimbangi oleh kekhawatiran inflasi dan ekonomi global.

JP Morgan menaikkan perkiraan permintaan minyak mentah China tetapi mempertahankan proyeksinya untuk harga rata-rata 2023 sebesar 90 dollar AS per barrel untuk minyak mentah Brent.

"Tidak ada peristiwa geopolitik besar, akan sulit bagi harga minyak menembus 100 dollar AS per barrel pada 2023 karena harus ada lebih banyak pasokan daripada permintaan tahun ini," katanya ekonom JP Morgan.

Harga minyak mentah di pasar fisik telah memulai tahun ini dengan reli karena peningkatan pembelian dari China setelah pelonggaran akibat pandemi Covid-19, dan kekhawatiran pedagang terkait dengan sanksi terhadap Rusia yang dapat memperketat pasokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com